Menuju ke jalan siratulmustaqim - Sirat = jalan, Mustakin=lurus, itulah yang kita pohon dari allah 17 kali sehari dalam bacaan fatihah. Jalan itu ada di dalam alkitab, namun kita terus memohon tanpa cuba memahami isi kandung alkitab, sahingga ia boleh menunjuk jalan yang lurus kepada kita. apa saja yang kita baca, kita tidak memahaminya, ibarat burung tiung membaca quran. TIAP HARI KITA MENGULANGINYA TANPA MEMAHAMI NYA SAMA SEKALI....

menuju ke jalan sampai, hingga dapat tempat .. dapat duduk bersama - itulah jalan menuju akhirat di mana akan berakhir segala kebatilan, kekufuran, kedurjahanaan, segala tipu dusta, segala sengketa dan porak peranda. berakhir juga nanti segala kejahilan dan penipuan jika ramai yang sudah mengikut jalan dan kaedah ini. ITU LAH JUGA JALAN PEMBANGUNAN, Kebangkitan yang membuatkan kita bangkit, Bangun (Kiam), itulah saat kebangkitan Kiamat yang ditakuti oleh sikafir, tapi amat dinanti nantikan oleh mukmin. Semua insan mujahid ada tempat dan akan duduk bersama dalam keretapi yang membawa kita melalui jalan ini, meredah hutan belantara, gunung ganang dan pekan dan desa melihat gelagat manusia. Juga ibarat kapal yang akan membawa semua melayari lautan luas yang penuh ombak dan gelombang ganas yang mencabar. Hanya yang tahan saja akan sampai destinasi, yang lain akan lemah, mabuk, lupa diri dan akan terjun semula ke laut tanpa sedar. Yang tidak meninggalkan kapal atau terjun laut (lautan manusia) tiba tiba yang lain telah sampai ke satu destinasi, lalu tertanya tanya. Hai orang-orang yang beriman, bersiapsiagalah kamu, dan majulah berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama!. (QS. 4:71)

Dari tiada kenal Hingga kenal... Dari gelap tuju ke terang hingga nyata satu persatu...
itulah awal din, awal Islam .. mengenal Allah. Segala petunjuk untuk mengenal Allah ada dalam alkitab yang kita junjung. Kenali Allah melalui ilmunya, sistemnya, kaedah dan caranya. Kemudian kita sama sama ikut caranya baru akan kenal kita akan si pencipta. Baru nanti kita jelas akan segala kekeliruan dan terlindung lah kita kerana selamat dari kegagalan, kerugian akibat melakukan kesilapan yang membuatkan usaha kita membazir selama ini...  Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni nereka; mereka kekal di dalamnya. (QS. 2:257)

Sebenarnya kafir kenal , sebenarnya muslim yg haq bersembunyi -

Sukar untuk dinyatakan segalanya kerana Islam telah kembali asing, perlaksanaan yang hak juga sukar diterima, kerana hanya mereka yang telah memahami saja mampu melaksanakannya. Segalanya harus di perbetulkan dalam keadaan terasing ... hanya diterima umum apabila hasil usaha itu telah berjaya, dapat dilihat dan mampu memikat si kafir... maka berhimpun lah pemuda harapan bangsa ini untuk mencari petunjuk jalan yang lurus, dan berpakat, bekerjasama bersungguh sungguh untuk membangun nusa dan bangsa ini. (Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam gua lalu mereka berdo'a:"Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)". (QS. 18:10)

Halus sehalus halusnya. - jalan yang lurus Sirotolmustakim ini bukan berbentuk lebuhraya, ia adalah kaedah yang duduknya di dada orang yang berilmu, yang berakal, yang melihat, yang berbuat. Halus ibarat rambut di belah tujuh. di rentang melintasi neraka untuk tiap insan meniti. Hanya mereka yang melihat dengan hati dan ilmu saja akan lepas. Yang jahil akan segera terjun dan terbakar di neraka yang sedang menunggu. Itu lah kita dalam perjuangan ini... Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS. 6:103)

Maju semaju maju nya alam ciptaannya berupa khaliq'...- Hai orang-orang yang beriman, bersiapsiagalah kamu, dan majulah berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama!. (QS. 4:71)

Kalam' menerusi internet ... ohh canggihnya DIA - jika manusia mahu pandai, alim, petah berhujah, ia harus mengamalkan penulisan dan catatan akan apa yang diajarkannya, agar dapat ia merujuk ilmu itu untuk di sampaikan pula pada yang lain. Itu bukti Islam hidup, tidak tidur dan mati. dan usaha ini harus di pikul oleh setiap orang, walaupun sepotong ayat, tetap harus menyampaikannya. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. (QS. 96:4)
Dahulu Rasulullah menulis atas kulit binatang, pelepah tamar, Hang tuah di atas kertas dan kain, kita tulis dalam komputer. Pokoknya ialah MESTI DI FAHAM, DI CATIT, ULANG, HAFAL DAN LAKSANAKAN. Sekarang ini,  kita hanya suka mendengar, tidak memikir, tidak menulis dan mencatat apatahlagi untuk ikut menyampaikannya pada yang lain. Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat Allah.Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 31:27)

Anak kecil mohon tunjuk pada yg besar ... bagi username dan password berdaftar... - SEBENARNYA INI SAJA HAJAT BELIAU. YANG DI ATAS TADI SEKADAR LUAHAN RASA HASIL PEMERHATIAN BELIAU.

ooo...

Assalammualaikum wbt///

Bukan senang nak menyingkap sesuatu maksud sama ada yang tersurat atau tersirat dalam baris ayat...Terima Kasihlah Kekanda Dr Masjuki...

p/s :nampaknya selasa ni(14.12.04)saya tak dapat hadir ke R&D inya ALLAH 21@28 saya(bawa isteri) dan bersama-sama Saudara2 saya yang hari tu(kamal&amad)

-wasalam///-

Halus sehalus halusnya. - jalan yang lurus Sirotolmustakim ini bukan berbentuk lebuhraya, ia adalah kaedah yang duduknya di dada orang yang berilmu, yang berakal, yang melihat, yang berbuat. Halus ibarat rambut di belah tujuh.

Jalan itu (jalan yg lurus) di rentang melintasi lautan neraka (itulah lautan manusia yang sedang dalam kejahilan, kelamkabut, sigung menyigung, langgar melanggar, bergaduh, berselisih faham, tindas menindas, tipi menipu sesama sendiri sehingga membuatkan semuanya sengsara seperti neraka) untuk tiap insan meniti.

Hanya mereka yang melihat, memahami, ikhlas melalui (bukan melihat saja) jalan/titian itu (jalan, cara, kaedah, strategi, program) dengan hati dan ilmu saja akan berjaya melepasi lautan neraka melalui titian / jalan yang lurus, atau sirotlmustakim itu (untuk menuju hasil usaha yang memberikan kesejahteraan, keamanan, kekayaan, kebahgiaan, kasihsayang ibarat berada di syurga).

Yang jahil akan segera terjun dan terbakar di neraka yang sedang menunggu. Itu lah kita dalam perjuangan ini... Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan itu dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui. (QS. 6:103)