Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: dosa yang lebih besar dr berzina


Senior

Status: Offline
Posts: 425
Date:
dosa yang lebih besar dr berzina


artikel ini saya perolehi dari email..sama-sama kita renungkan...


Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang
wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaianya yang
serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam
dukacita yang mencekam. Kerudungnya
menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa
hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya.

Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman
mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan
kepedihan yang tengah meruyakhidupnya. Ia
melangkah terseret-seret mendekati kediaman
rumah Nabi Musaa.s. Diketuknya pintu pelan-
pelan sambil mengucapkan uluk salam. Maka
terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk".
Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil
kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai
tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah
saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan
mengampuni dosa keji saya."

"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi
Musa a.s. terkejut. "Saya takut
mengatakannya."jawab wanita
cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak
Nabi Musa.

Maka perempuan itupun terpatah
bercerita, "Saya... telah berzina." Kepala Nabi
Musa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itu
meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun... lantas
hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya...
cekik lehernya sampai... tewas," ucap wanita itu
seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa
berapi-api matanya. Dengan muka berang ia
mengherdik, "Perempuan bejad, enyah kamu dari
sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam
rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"... teriak
Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan
kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit
dan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluar
dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya
amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi
hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawa
kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja
sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain
bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa
besar dosanya, betapa jahat perbuatannya; Ia
tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril
turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin
Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak
seorang wanita yang hendak bertaubat dari
dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih
besar daripadanya?"

Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih
besar dari kekejian wanita pezina dan pembunuh
itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin
tahu bertanya kepada Jibril. "Betulkah ada dosa
yang lebih besar daripada perempuan yang nista
itu?" "Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa
apakah itu?" tanya Musa kian penasaran."Orang
yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan
tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar
dari pada seribu kali berzina"

Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian
memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali
kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk
untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk
perempuan tersebut.Nabi Musa menyadari, orang
yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja
dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti
berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib
dan tidak perlu atas dirinya.

Berarti ia seakan-akan menganggap remeh
perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap
Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan
memerintah hamba-Nya.

Sedang orang yang bertobat dan menyesali
dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih
mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa
Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya.
Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima
kedatangannya. (Dikutip dari buku 30 kisah
teladan - KH Abdurrahman Arroisy)

Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang
meninggalkan sholat lebih besar dosanya
dibanding dengan orang yang membakar 70 buah
Al-Qur'an, membunuh 70 nabi dan bersetubuh
dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadis
yang lain disebutkan bahwa orang yang
meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu,
kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa
dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub
adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari
360 hari, sedangkan satu hari diakherat
perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina
dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadi
pegajaran bagi kita dan timbul niat untuk
melaksanakan kewajiban sholat dengan
istiqomah. Tolong sebarkan kepada saudara-
saudara kita yang belum mengetahui.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa
ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubuilaiik.

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh
kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yng
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
(QS. Ali Imran 104:105) "Qul, Amantu bil-Lahi,
tsumnas-taqim" Katakanlah! Aku percaya kepada
Allah dan kemudian pegang teguhlah pendirian
itu.

__________________
|||BATU|||
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard