Wanita AS Lebih Terhormat dengan Islam Amerika Serikat, 30 December 2004
Laporan terbaru menyebutkan, kalangan muda di Amerika Latin mengatakan, Islam memberikan tempat terhormat bagi kalangan wanita. Merekapun mencari jawaban pada Islam
Hidayatullah.com--Dengan jilbabnya rapinya yang menurut semua rambut, Jasmine Pinet duduk di bagian depat masjid Union City, New Jersey, AS. Jasmine Pinet adalah satu dari kaum muda Latin yang menemukan kebahagiaan dan merasakan betapa hormatnya Islam menghargai wanita. Sebagai wanita, dia telah menemukan perasaan terhormatnya sebagai kaum wanita yang begitu besar setelah memeluk Islam.
"Mereka tidak menggunakan kata panggilan, 'Hai mami, apa kabar?', ujar Pinet. Orang-orang Islam, lanjut Pinet, umumnya menggunakan kata panggilan, “Hai, kak. Dan mereka tidak memperhatikan kamu sebagai suatu obyek seks".
Pinet adalah satu dari sekian ribu gadis-gadis dari Amerika Latin yang telah menemukan kedamaian setelah memeluk Islam. Pinet merasakan kebahagiaan dengan menukar pakaian ketatnya di saat perempuan-perempuan AS bergoyang pinggul seperti bintang film Jennifer Lopez dan Christina Aguilera.
Seperti kebanyakan kaum muda Latin lain yang menemukan jalan baru, Pinet sedang mengadopsi suatu gaya hidup baru (lifestyle) dengan memilih dan mengubah jalan hidupnya dalam pelukan Islam.
Banyak dari kaum muda Latin telah bertobat dan mengatakan kegembiraannya setelah merasa diperlakukan sangat lebih baik oleh Islam. Fakta baru yang banyak ditemukan para muallaf muda Latin merasakan tak ada lagi banyak pria iseng yang bersiul-siul di jalanan setelah mereka memeluk Islam.
"Masyarakat mempunyai tanggapan bawaan, bahwa aku adalah orang religius dan mereka memberiku tempat lebih terhormat," ujar Jenny Yanez, kaum muda Latin yang baru memeluk Islam. "Mereka tiakan menilai anda modis atau ketinggalan jaman".
"Saya pikir kaum perempuan di sini lebih mendapatkan hak istimewa mereka," kata Zahid Bukhari, Direktur Program Studi Amerika-Muslim di Universitas George Town.
Seperti dikutip The Christian Science Monitor, para muallaf yang telah memeluk Islam itu terkadang menemukan kejutan baru tatkala telah memeluk Islam. Sebagaian anggota keluarga dan para teman kadang merasa kurang suka dengan gaya hidup baru itu. Kebanyakan, mereka hanya mengetahui hal-hal kecil dalam Islam. Seperti para ekstimis Islam atau citra Taliban yang umumnya sudah direkayasa oleh media massa AS.
Bertambah
Berdasarkan laporan Dewan Hubungan Amerika-Muslim (CAIR), setiap tahunnya ada sekitar 20 ribu orang yang masuk Islam di AS dan 6 persen diantaranya adalah keturunan Amerika Latin. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah meski masuk Islam menjadi pilihan yang cukup sulit bagi kaum perempuan di AS.
Menurut the Islamic Society of North America, hingga saat ini ada sekitar 40.000 muslim keturunan Latin di seluruh AS. “Banyak dari warga Latin itu bertobat dan mereka menaruh kepercayaan dan merasakan bahwa wanita-wanita diperlakukan lebih baik oleh Islam, “ kutip The Christian Science Monitor.
Sejak peristiwa 11 September lalu buku paling laris dan banyak diburu rakyat AS adalah Al-Quran dan Islam. Harian The New York Times (22/10/2001) pernah melaporkan, ada sekitar 25 ribu orang Amerika yang kini telah beralih memeluk Islam sejak kasus 11 September.
Columbia News Service (22/3/2001), menulis ada sekitar 15 ribu orang keturunan Amerika Latin beralih dari Katolik dan memeluk Islam di AS. Mereka menyebar di berbagai kota meliputi Newark, Miami, Los Angeles dan New York. (csm/iol/hid/cha)
