Ulasan dan nasihat Mr Klumpo harus diterima dengan hati terbuka. Yang pasti kita tidak maksum seperti nabi. Sedang nabi melakukan kesilapan, seperti nabi adam yang termakan buah kuldi, nabi Musa yang terbunuh (dengan tidak sengaja) musuh kaumnya sewaktu menolong mereka dalam pergaduhan, nabi Muhamad s.a.w. yang meninggalkan sifakir lagi buta untuk berbaiah, kerana mengutamakan seorang yang kaya yang datang utk maksud yang sama... dan banyak lagi kisah yang boleh kita ambil tauladan.

Itu sebab, sebenar mana pun kita, sebijak mana pun kita, setinggi mana pun kedudukan kita, harus ingat bahawa Allah akan sentiasa menguji dan menguji dan menguji... akan Allah tunjukkan juga kelemahan dan kebodohan kita. Bezanya antara kita dan si musyrik ialah, kita tahu apa yang kita katakan (walaupun di pandang agak pedas) dan tahu mengapa haus kita katakan itu, tidak seperti mereka yang bersifat munafik dan ingkar.

Surah 18, alkahfi ayat 5.

Mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah buruknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka tidak mengatakan (sesuatu) kecuali dusta.

Dalam keadaan ini Sememangnya allah memerintahkan kita memberikan ucapan yang agak sedikit pedas dan berbekas, dengan kata-kata dari petikan ayat-ayat allah (bukan dari rekaan kami sendiri)... seperti firman allah,

Surah 4. An Nisaa', ayat 63.

Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.

Memang tidak dinafikan ada juga di kalangan kami yang merasakan sedih, lemah semangat dengan gugatan dan taufan ini, namun kami insyaallah tetap akan berjaya meneguhkan Iman dan semangat ini berbekalkan kekuatan iman kami terhadap nasihat-nasihat Allah dari firman-firman Nya...

Surah 5. Al Maa'idah ayat 41.

Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera memperlihatkan kekafirannya, yaitu di antara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka:"Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan di antara orang-orang yang telah mendapat petunjuk. (Orang-orang itu) amat suka mendengar berita-berita bohong[415] dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu[416]; mereka merobah[417] kalimah (al-kitab) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah." Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar.

Yang penting, kita yang berpedoman ini cepat sedar dan cepat beristighfar, mengaku kesilapan dan mohon ampun, sebagaimana Rasulullah yang walaupun maksum dan terpelihara (bukan dari membuat kesilapan, tapi terpelihara dari dosa kerana sifat tawaduk baginda yang walaupun membuat silap tapi sanggup sujud merendah diri memohon ampun) tetap beristighfar 75 kali sehari.

Ayuh warga R&D, warga forum... sama sama kita akui kesilapan dan buatlah perobahan.

2. Al Baqarah , ayat 263.

Perkataan yang baik dan pemberian maaf[167] lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.

Surah 20, Thoha ayat 44.

maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut."

Astaghfirullahalaziiimmm...

(Aku mohon ampun dari Allah yang maha tinggi)