Diantara sebab-sebab yang melapangkan rizki adalah sebagai berikut:
1. Takwa Kepada Allah
Takwa merupakan salah satu sebab yang dapat mendatangkan rizki dan menjadikannya terus bertambah. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, artinya, "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tidada disangka-sangkanya." (At Thalaq 2-3).
Setiap orang yang bertakwa, menetapi segala yang diridhai Allah dalam segala kondisi maka Allah akan memberikan keteguhan di dunia dan di akhirat. Dan salah satu dari sekian banyak pahala yang dia peroleh adalah Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dalam setiap permasalahan dan problematika hidup, dan Allah akan memberikan kepadanya rizki secara tidak terduga.
Imam Ibnu Katsir berkata tentang firman Allah di atas, "Yaitu barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam segala yang diperintahkan dan menjauhi apa saja yang Dia larang maka Allah akan memberikan jalan keluar dalam setiap urusannya, dan Dia akan memberikan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka, yakni dari jalan yang tidak pernah terlintas sama sekali sebelumnya." Allah swt juga berfirman, artinya, "Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya." (QS. 7:96)
2. Istighfar dan Taubat
Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam , "Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun" niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. 71:10-12)
Al-Qurthubi mengatakan, "Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan." Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, "Beristighfarlah kepada Allah", lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah".
Ada lagi yang mengatakan, "Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!" Maka beliau menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah". Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, "Beristighfarlah kepada Allah." Maka orang-orang pun bertanya, "Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar." Beliau lalu menjawab, "Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,(seperti tersebut diatas, red)
Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.
3. Tawakkal Kepada Allah
Allah swt berfirman, artinya, "Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya." (QS. 65:3) Nabi saw telah bersabda, artinya, "Seandainya kalian mau bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benarnya maka pasti Allah akan memberikan rizki kepadamu sebagaimana burung yang diberi rizki, pagi-pagi dia dalam keadaan lapar dan kembali dalam keadaan kenyang." (HR Ahmad, at-Tirmidzi dan dishahihkan al-Albani)
Tawakkal kepada Allah merupakan bentuk memperlihatkan kelemahan diri dan sikap bersandar kepada-Nya saja, lalu mengetahui dengan yakin bahwa hanya Allah yang memberikan pengaruh di dalam kehidupan. Segala yang ada di alam berupa makhluk, rizki, pemberian, madharat dan manfaat, kefakiran dan kekayaan, sakit dan sehat, kematian dan kehidupan dan selainnya adalah dari Allah semata.
Maka hakikat tawakkal adalah sebagaimana yang di sampaikan oleh al-Imam Ibnu Rajab, yaitu menyandarkan hati dengan sebenarnya kepada Allah Azza wa Jalla di dalam mencari kebaikan (mashlahat) dan menghindari madharat (bahaya) dalam seluruh urusan dunia dan akhirat, menyerahkan seluruh urusan hanya kepada Allah serta merealisasikan keyakinan bahwa tidak ada yang dapat memberi dan menahan, tidak ada yang mendatangkan madharat dan manfaat selain Dia.
4. Silaturrahim
Ada banyak hadits yang menjelaskan bahwa silaturrahim merupakan salah satu sebab terbukanya pintu rizki, di antaranya adalah sebagai berikut: -Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, artinya, " Dari Abu Hurairah ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim." (HR Al Bukhari) -Sabda Nabi saw, artinya, "Dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu , Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, " Ketahuilah orang yang ada hubungan nasab denganmu yang engkau harus menyambung hubungan kekerabatan dengannya.
Karena sesungguhnya silaturrahim menumbuhkan kecintaan dalam keluarga, memperbanyak harta dan memperpanjang umur." (HR. Ahmad dishahihkan al-Albani) Yang dimaksudkan dengan kerabat (arham) adalah siapa saja yang ada hubungan nasab antara kita dengan mereka, baik itu ada hubungan waris atau tidak, mahram atau bukan mahram.
5. Infaq fi Sabilillah
Allah swt berfirman, artinya, "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya." (QS. 34:39) Ibnu Katsir berkata, "Yaitu apapun yang kau infakkan di dalam hal yang diperintahkan kepadamu atau yang diperbolehkan, maka Dia (Allah) akan memberikan ganti kepadamu di dunia dan memberikan pahala dan balasan di akhirat kelak." Juga firman Allah yang lain,artinya, "Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS. 2:267-268) Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah saw bersabda, Allah swt berfirman, "Wahai Anak Adam, berinfaklah maka Aku akan berinfak kepadamu." (HR Muslim)
6. Menyambung Haji dengan Umrah
Berdasarkan pada hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam dari Ibnu Mas'ud Radhiallaahu anhu dia berkata, Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, artinya, "Ikutilah haji dengan umrah karena sesungguhnya keduanya akan menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana pande besi menghilangkan karat dari besi, emas atau perak, dan haji yang mabrur tidak ada balasannya kecuali surga." (HR. at-Tirmidzi dan an- Nasai, dishahihkan al-Albani)
Maksudnya adalah, jika kita berhaji maka ikuti haji tersebut dengan umrah, dan jika kita melakukan umrah maka ikuti atau sambung umrah tersebut dengan melakukan ibadah haji.
7. Berbuat Baik kepada Orang Lemah
Nabi saw telah menjelaskan bahwa Allah akan memberikan rizki dan pertolongan kepada hamba-Nya dengan sebab ihsan (berbuat baik) kepada orang-orang lemah, beliau bersabda, artinya, "Tidaklah kalian semua diberi pertolongan dan diberikan rizki melainkan karena orang-orang lemah diantara kalian." (HR. al-Bukhari) Dhu'afa' (orang-orang lemah) klasifikasinya bermacam-macam, ada fuqara, yatim, miskin, orang sakit, orang asing, wanita yang terlantar, hamba sahaya dan lain sebagainya.
8. Serius di dalam Beribadah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, dari Nabi Shalallaahu alaihi wasalam bersabda, "Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman, artinya, "Wahai Anak Adam Bersungguh-sungguhlah engkau beribadah kepada Ku, maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kecukupan dan Aku menanggung kefakiranmu. Jika engkau tidak melakukan itu maka Aku akan memenuhi dadamu dengan kesibukan dan Aku tidak menanggung kefakiranmu."
Tekun beribadah bukan berarti siang malam duduk di dalam masjid serta tidak bekerja, namun yang dimaksudkan adalah menghadirkan hati dan raga dalam beribadah, tunduk dan khusyu' hanya kepada Allah, merasa sedang menghadap Pencipta dan Penguasanya, yakin sepenuhnya bahwa dirinya sedang bermunajat, mengadu kepada Dzat Yang menguasai Langit dan Bumi.
Dan masih banyak lagi pintu-pintu rizki yang lain, seperti hijrah, jihad, bersyukur, menikah, bersandar kepada Allah, meninggalkan kemaksiatan, istiqamah serta melakukan ketaatan, yang tidak dapat di sampaikan secara lebih rinci dalam lembar yang terbatas ini. Mudah-mudahan Allah memberi kan taufik dan bimbingan kepada kita semua. Amin.
Para ulama bersepakat syurga itu terletak di atas dari langit yang ketujuh. Dalam surah An-Majm ayat 13-15 Allah berfirman: Sesungguhnya ia (Muhammad) telah melihat Jibril sekali lagi, iaitu di Sidratul Muntaha, dan di dekatnya ada syurga tempat kembali.
Ketika Rasulullah dalam perjalanan Mikraj, Baginda telah berhenti di Sidratul Muntaha. Menurut baginda, Sidratul Muntaha itu berada jauh di luar alam langit (di luar ruang angkasa). Di situlah Baginda dapati terletaknya syurga.
Kemudian dikatakan syurga itu luasnya seluas langit dan bumi sebagaimana difirmankan Allah dalam surah Ali Imran ayat 133:
Kejarlah oleh kamu ampunan Tuhan kamu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
Di syurga juga udaranya nyaman tidak panas membakar dan tidak pula sejuk mengigit. Allah berfirman:
Mereka berehat didalam syurga dengan berteleku di atas pelamin-pelamin (yang berhias), mereka tidak nampak di situ adanya matahari (usahkan hawa panasnya), dan tidak juga merasai suasana yang bersangatan sejuknya. (Al-Insan: 13)
Abu Hurairah berkata bahawa Rasulullah bersabda: "Bahawa dinding-dinding syurga itu batu-bata dari perak dan emas. Tanahnya pohon kimkuma (Za'faran) dan buminya kasturi." (Hadis riwayat Al-Bazzar).
Dalam sebuah hadis lain diceritakan bahawa Rasulullah bersabda yang bermaksud: "Tanah syurga itu licin putih, kasturi murni." (Hadis riwayat Muslim).
Harumnya bau syurga ini dapat dicium dari jarak perjalanan 100 tahun.
Sungai-Sungai di Syurga
Sungai-sungai syurga pula memancar dari bawah-bawah bukit. Di dalam al-Quran, Allah banyak menyebut tentang macam-macam sungai di syurga ini antara lain firmanNya dalam Surah Muhammad ayat 15 yang bermaksud:
Sifat syurga yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa (ialah seperti berikut): Ada padanya beberapa sungai dari air yang tidak berubah (rasa dan baunya), dan beberapa sungai dari susu yang tidak berubah rasanya, serta beberapa sungai dari arak yang lazat bagi orang-orang yang meminumnya, dan juga beberapa sungai dari madu yang suci bersih. Dan ada pula untuk mereka di sana segala jenis buah-buahan, serta keredhaan yang tinggal kekal di dalam syurga yang sedemikian itu keadaannya) sama seperti orang-orang yang tinggal kekal di dalam neraka dan diberi minum dan air yang menggeledak sehingga menjadikan isi perut mereka hancur? (sudah tentu tidak sama!).
Ayat di atas memberi pengertian bahawa sungai-sungai di syurga bukanlah mengandungi air-air biasa seperti di dunia ini, sebaliknya ada sungai yang berair susu, ada yang berair anggur (arak) yang tidak memabukkan, ada yang dari madu dan sebagainya. Sungai-sungai ini semuanya mengalir dengan tenang melalui rumah-rumah di syurga, di kebun-kebun dan di celah-celah pokok. Bahkan terdapat juga mata-mata air yang mengalir.
Jadi Allah telah menjanjikan bagi orang yang bertakwa itu sungai yang airnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
= Airnya tidak berubah rasa dan baunya. = Air susu yang tidak berubah rasa dan warnanya = Air anggur (arak) yang lazat dan tidak memabukkan bagi peminumnya. = Madu yang disaring
Sewaktu Israk dan Mikraj, Rasulullah s.a.w. pernah melihat sungai yang dinamakan Al-Kausar. Sungai ini dilingkari oleh bukit-bukit yang terdiri dari permata-permata dan tanahnya dari wewangian yang paling wangi. Tepian sungai ini terdiri dari emas sedangkan anak-anak batunya dari mutiara.
Barangsiapa meminum air dari Al-Kausar ini walau hanya satu kali sahaja, dia tidak merasa haus untuk selama-lamanya.
Tentang nama-nama sungai di syurga, tidak ada disebut dengan jelas di dalam al-Quran. Tetapi dalam sebuah hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi bersabda:
Bahawasanya di syurga terdapat suatu sungai yang disebut sungai rajab, airnya lebih putih daripada air susu dan rasanya lebih manis daripada madu. Sesiapa yang puasa satu hari dari bulan Rajab, maka Allah memberikan minuman dari sungai itu.
Yang jelas sungai yang bersama Rajab dengan sifat-sifatnya yang luar biasa ini belum pernah dilihat dan dirasakan airnya oleh manusia di dunia ini. Walau bagaimanapun di dalam keterangan-keterangan lain disebutkan bahawa di syurga ada sungai-sungai seperti Al-Kausar dan Al-Firdaus.
Tentang Al-Kausar, Anas r.a. ada bercerita bahawa Rasulullah s.a.w. tidur di atas tikar jerami, tiba-tiba sambil mengangkat kepalanya Baginda tersenyum. Anas bertanya: "Mengapa engkau tertawa ya Rasulullah?" Baginda menjawab: "Ayat yang diturunkan kepadaku tadi (yang bermaksud):
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak (Al-Kausar), maka dirikanlah solat kerana Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (Al-Kausar: 1-2-3).
Kemudian Baginda bertanya: "Adakah engkau tahu apa itu Al-Kausar?" Anas menjawab: "Allah dan RasulNya yang lebih tahu." Lalu Rasul menerangkan: "Al-Kausar itu satu sungai yang dijanjikan kepadaku oleh Allah, pada sungai itu banyak kebajikan. Di atasnya sebuah kolam (Al-Haudi) yang akan datang umatku kepadanya. Bejananya banyak sebanyak bintang-bintang di langit." (Riwayat Muslim).
Seterusnya Imam At-Termizi meriwayatkan, Nabi bersabda: "Bahawa masing-masing nabi itu mempunyai kolam. Mereka ini bangga membanggakan manakah yang lebih banyak orang datang. Dan aku mengharap, bahawa adalah aku yang terbanyak orang datang."
Mendengar tentang banyaknya kenikmatan yang terdapat pada Al-Kausar ini, tentu banyak di antara kita yang berharap untuk dapat menjadi golongan orang-orang yang dapat datang ke tempat tersebut. Agar harapan ini menjadi nyata, hendaklah kita berusaha mencari keredhaan Allah dalam kehidupan ini dari segala segi.
Syurga itu Bertingkat-Tingkat
Syurga itu bertingkat-tingkat dan setiap tingkat berbeza-beza pula. Jarak antara satu tingkat dengan tingkat yang lain ialah seperti jarak antara bumi dan langit. Adapun tingkatan syurga yang paling tinggi darjatnya dinamakan "Al-Firdaus". Di atas Al-Firdaus inilah terletak "Arsy Rahman (Mahligai Tuhan).
Selain itu, keistimewaan syurga Al-Firdaus ialah para penghuninya akan dapat melihat wajah Allah dua kali dalam sehari iaitu pada waktu pagi dan petang. Sedangkan nikmat yang tertinggi di dalam syurga ialah apabila manusia dapat menatap wajah Allah.
Adapun cara melihat Allah bukanlah seperti halnya kita melihat dengan mata biasa seperti yang lazim berlaku, tetapi caranya ialah dengan penglihatan mata yang telah ditentukan Allah buat para penduduk syurga.
Segala yang ada di syurga itu indah-indah belaka jauh lebih indah dari apa yang ada di atas muka bumi ini. Tetapi yang terindah di syurga ialah pandangan terhadap Allah, tidak sesuatu kenikmatan lain yang dapat melebihi keistimewaannya.
Cuba kita bayangkan di dunia ini sahaja, kalaulah kita diberikan kesempatan bertemu dan berbual-bual dengan salah seorang pemimpin negara, tentu kita akan sangat gembira dan bahagia dengan pengalaman tersebut. Inikan pula akan bertemu dengan Allah yang menciptakan dunia ini.
Firman Allah dalam surah Al-Qiyamah ayat 22-23 yang bermaksud:
Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.
Rasulullah pernah bertanya kepada Jibril: "Hai Jibril pernahkah kau melihat Allah?" jawab Jibril pernahkah kau melihat Allah?" jawab Jibril: "Bahawa di antara saya dan Tuhan ada 79 tutup yang terdiri dari lapisan-lapisan cahaya. Bila terbuka tutup yang paling luar, maka akan terbakarlah aku memandangNya. Sedangkan antara engkau dan Tuhan ada 71 lapisan tutup dari cahaya. Bila terbuka tutup yang paling luar, engkau akan terbakar pula memandangnya."
Dalam hal ini pernah Nabi Musa a.s. meminta kepada Allah untuk melihatNya. Tetapi baru sahaja Allah menunjukkan diri kepada gunung, gunung itu bergegar dan hancur sehingga Musa jatuh pengsan. Ini membuktikan gunung yang bagaimana juga kukuhnya akan hancur bila Tuhan menunjukkan diriNya, inikan pula manusia yang lemah.
Kemudian dalam satu riwayat lain digambarkan syurga itu sebagai berikut :
= Tingkatan syurga pertama yang dibuat dari bahan perak baik kampung,rumah, pintu dan kuncinya. = Tingkatan syurga kedua yang dibuat dari bahan emas baik kampung,rumah, pintu dan kuncinya. = Tingkatan syurga ketiga yang kampung, rumah, pintu dan kuncinya dibuat dari bahan yakut dan lukluk (mutiara).
Taman-Taman Di Syurga
Allah menciptakan perkara-perkara yang luar biasa indah dan nikmatnya kepada orang-orang yang bertakwa sehingga menurut Nabi Muhammad s.a.w. di syurga itu terdapat apa-apa yang belum pernah dilihat oleh mata dan didengar oleh telinga serta tidak pernah pula terlintas di hati manusia.
Kalau di dunia ini kita selalu melihat macam-macam taman yang dihiasi indah dengan aneka macam tumbuhan dan bermacam-macam bunga, di situ kita boleh menghabiskan masa berjam-jam sambil menikmati keindahannya juga mencari ketenangan. Maka begitu juga di syurga, Allah menciptakan taman-taman bagi penghuninya.
Ada dua bentuk taman di syurga: (1) Dua taman yang dicipta Allah dari perak dengan segala apa yang ada padanya. (2) Dua taman yang dicipta Allah dari emas dengan segala apa yang ada padanya. (Riwayat Bukhari Muslim).
Pada taman-taman ini terdapat bermacam-macam buah-buahan sama ada kurma ataupun delima, air mata air dan sungai yang terus-menerus mengalir airnya dengan tenang.
At-Tabrani meriwayatkan bahawa di taman-taman tersebut ada pohon-pohon yang rendang, besar, tinggi dan luas. Bila bidadari-bidadari bernyanyi di bawahnya, daun-daun dan ranting-ranting pohon-pohon itu bergerak-gerak sambil mengeluarkan bunyi-bunyian yang amat merdu pula.
Apabila angin berhembus lalu menyentuh daun dan ranting, maka akan terdengar desiran yang amat merdu pula. Sehingga tidak dapat dibanding manakah yang lebih merdu antara suara bidadari-bidadari atau bunyi desiran pohon-pohon tersebut.
Pintu-Pintu Syurga
Sebelum masuk ke syurga, penghuni-penghuninya akan melalui pintu-pintu syurga terlebih dahulu. Pintu-pintu ini ada bermacam-macam pula jenisnya. Hal ini disebutkan di dalam al-Quran Surah Shaad ayat 49-50 yang bermaksud:
Ini adalah kehormatan bagi mereka dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (iaitu) syurga dan yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka.
Kemudian Abu Hurairah ada meriwayatkan sebuah Hadis Rasulullah s.a.w. bersabda:
Dan bagi syurga itu lapan pintu. Maka siapa yang termasuk dari orang yang menegakkan ibadah sembahyang, dia akan dipanggil dari pintu sembahyang. Bagi orang berpuasa ia akan dipanggil dari pintu puasa. Orang yang brsedekah akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan yang berjihad akan dipanggil dari pintu jihad. (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Oleh kerana itu kalau seorang semasa hidupnya benar-benar melaksanakan segala hal yang disebut tadi, maka ia akan dipanggil untuk masuk melalui ke semua pintu-pintu tersebut.
Adapun pintu syurga bagi orang yang melakukan ibadah puasa dinamakan Ar-Rayyan. Sedangkan setiap Muslim yang pernah kematian tiga orang anak-anaknya yang masih kecil diberi kebebasan untuk masuk ke syurga melalui pintu mana sahaja yang disukainya.
Penghuni-penghuni syurga setiap orang mempunyai pintu-pintu tersendiri. Satu pintu untuk tempat masuknya sendiri. Satu untuk isterinya. Satu untuk tamu-tamu (malaikat dan kawan-kawannya). Satu menuju ke neraka untuk rasa nikmat Allah atas dirinya, dan satu pintu ke Arsy (Mahligai Allah untuk melihat wajah Allah).
Dalam buku "Ahli Syurga dan kenikmatannya" diterangkan, selain yang tersebut di atas ada lagi pintu-pintu yang diberi nama :
= Pintu para rasul dan nabi = Pintu zakat = Pintu haji = Pintu syahadat dan selawat = Pintu syuhada = Pintu salihin = Pintu siddiqin = Pintu ilmu dan iman = Pintu rahmat = Pintu taubat
Dalam hadis riwayat Bukhari-Muslim, Rasulullah bersabda:
Demi Allah, demi antara dua ambang pintu syurga itu bagaikan jarak antara Makkah dan Basrah.
Jelaskan pada kita betapa luasnya pintu-pintu yang terdapat di dalam syurga.
Untuk lebih menyeronokkan lagi, maka pada penghuni-penghuni syurga diberikan bilik-bilik khas, rumah dan istana yang dibuat dari permata-permata yang tembus dipandang mata seperti kaca. Di dalamnya penuh dengan kenikmatan dan kelazatan yang tidak pernah dilihat mata serta didengar telinga.
Pernah pada suatu hari para sahabat bertanya kepada Rasulullah: "Untuk siapakah Allah menyediakan bilik-bilik seperti itu ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab: "Bagi mereka yang menyebarkan salam, menyumbangkan makanan, terus berpuasa dan berjaga malam mengerjakan sembahyang sedangkan orang lain tidur nyenyak."
Lalu sahabat-sahabat bertanya lagi : "Siapakah yang tahan dan sanggup berbuat demikian ya Rasulullah?"
Jawab Baginda lagi: "Umatku! Dengarlah ...sesiapa yang bertemu sesama Muslim lalu ia memberi salam, itu bererti telah menyebarkan salam. Barang siapa yang memberi makan anak-anak dan isterinya sampai kenyang, bererti ia telah menyumbangkan makanan. Sesiapa yang berpuasa pada bulan Ramadan dan ditambah dengan tiga hari pada setiap bulan, itu bererti ia terus menerus berpuasa. Dan sesiapa yang menunaikan sembahyang Isyak terakhir dengan berjemaah, bererti dia telah bersembahyang malam sedang manusia tidur." (Riwayat Abu Naim dari Jabir).
Bagi penghuni syurga ini, disediakan bilik-bilik sebagaimana yang dijanjikan Allah dalam Surah Az-Zumar ayat 20:
Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang tinggi yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janjinya.
Kemudian di dalam firmanNya Surah Muhammad ayat 6 yang bermaksud:
Dan memasukkan mereka ke dalam syurga yang telah diperkenankanNya kepada mereka.
Selain menerangkan keadaan bilik-bilik di syurga, ayat di atas juga menerangkan bahawa setiap orang yang masuk ke syurga itu mengetahui tempat mereka masing-masing tanpa perlu ditunjuk seolah-olah (bilik rumah dan istana-istana itu) sudah lama dikenalinya.
Kemudian dalam surah Al-Furqan ayat 10, Allah berfirman:
Maha suci (Allah) yang jika Dia menghendaki, nescaya dijadikanNya bagimu yang lebih baik dari yang demikian, (iaitu) syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan dijadikanNya (pula) untukmu istana-istana.
Ayat ini mengisyaratkan bahawa di dalam syurga terdapat istana tetapi tidak dijelaskan bagaimana bentuk rupa istana tersebut, sama ada bertingkat-tingkat menjulang tinggi atau sebaliknya. Di samping bilik dan istana dan pula rumah-rumah. Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:
Sesiapa yang membaca Surah Al-Ikhlas sebanyak 10 kali, maka Allah berkenan membangunkan baginya rumah di syurga. (Riwayat Muslim).
Pohon-Pohon dan Buah-Buahan di Syurga
Keindahan alam dengan pohon-pohon yang rimbun menghijau serta aneka macam jenis bunga-bunga yang menawan dapat memberikan kedamaian jiwa bagi siapa yang memandangnya.
Bayangkanlah kalau kita berada di tengah-tengah kebun bunga yang seperti itu ditambah pula dengan pohon-pohon yang mengeluarkan bermacam-macam jenis buah-buahan,tentu kita akan asyik dan enggan pergi atau meninggalkan tempat tersebut.
Di syurga, Allah memberikan kepada penghuni-penghuninya lebih dari itu sebagaimana firmanNya yang bermaksud:
Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu, berada di antara pohon bidara yang tidak berduri dan pohon pisang yang bersusun-susun buahnya dan naungan yang terbentang luas; dan air yang tercurah; dan buah-buahan yang banyak tidak berhenti (buah-buahan yang banyak tidak berhenti (buahnya) dan tidak terlarang mengambilnya. (Al-Waqiah: 27-33).
Kedua syurga itu mempunyai pohon-pohonan dan buah-buahan. (Ar-Rahman: 48).
Di dalam keduanya ada (macam-macam) buah-buahan dan kurma serta delima. (Ar-Rahman: 68)
Dan naungan (pohon-pohon syurga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. (Al-Insan: 14).
Di syurga juga ada sejenis pohon yang dinamakan tuba. Abu Hurairah berkata:
Sesungguhnya di dalam syurga itu terdapat sebatang pohon yang dipanggil "tuba" dan Allah berfirman kepadanya: "Keluarkanlah untuk hambaKu apa-apa yang mereka kehendaki." Maka keluarlah kuda dengan kekang serta pelana dan apa-apa keperluan yang dikehendaki dan dikeluarkan pula untuknya kenderaan dengan tempat duduk serta pengikatnya, apa-apa keperluan yang dikehendaki dan juga pakaian-pakaian. (Riwayat Ibnu Abid Dunya).
Ibnu Hibban meriwayatkan Hadis daripada Abu Said yang menceritakan seorang lelaki datang kepada Rasulullah dan bertanya:
"Wahai Rasulullah, apakah tuba itu?" Baginda menjawab: "Ialah sebatang pohon yang sangat rindang. Rindangnya sejauh 100 tahun perjalanan, (manakala) pakaian-pakaian penghuni syurga adalah daripada kelopak-kelopaknya."
Keistimewaan pohon-pohon di syurga ini semua umbi-umbinya diciptakan Allah daripada emas. Adapun pohon bidara di syurga itu bercabang-cabang. Setiap cabangnya mengeluarkan sebiji buah, kemudian dari buah ini keluar pula 72 jenis makanan yang berlainan.
Sedangkan pohon-pohon kurma pula diciptakan Allah s.w.t. dalam bentuk yang sangat luar biasa sebagaimana Abdullah bin Al-Mubarak, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Abid Dunya dan Al-Hakaim meriwayatkan perkataan Ibnu Abbas r.a.:
"Pokok kurma syurga itu batangnya daripada permata Zamrud yang hijau, pangkal-pangkal pelepahnya daripada emas yang merah dan setiap satu pelepahnya menjadi pakaian penghuni syurga, daripadanyalah pakaian dan perhiasan-perhiasan mereka dipotong dan dijahit. Manakala buahnya seperti tempayan, lebih putih daripada susu, lebih manis daripada madu dan lebih lembut daripada buih dan tiada mempunyai benih."
-------------------------------------------- Berkata Abu Darda r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. telah bersabda:
Allah telah berfirman: "Sesungguhnya Aku dengan jin dan manusia dalam suatu berita besar (Hari Kiamat). Aku yang mencipta, tetapi mengapa orang lain yang disembah? Aku yang memberi rezeki, mengapa pula orang lain yang disyukuri." (Riwayat Baihaqi)
Salam buat Tok...sungguh indah tazkirah tok pada hari ini...seolah² dapat saya melepaskan rindu dan dahaga saya.kalau sehari tok tak bercerita...tak leh tido cucu...tok bila nak bagi susu kat cucu lagi nih... tak baik tok simpan ilmu...hehehehe
dari seorang cucu yg sering dahagakan susu dari 'tok' .... | | |
-- Edited by wartawan at 15:06, 2005-02-15
__________________
YuneP SirDunK...///
Berkhidmat Demi Agama, Bangsa dan Tanahair. I|I
yunif@doa.moa.my
hermmm... panjang sungguh kuliah dari tok bendahara hari nie. saya ingat boleh bukak satu mardasah utk kita perkembangkan lagi syiar perjuangan kita. tinggi sungguh ilmu mu wahai tok bendahara yg saya sanjungi. tak terucap dngn pena malah lidah sekali pun. insaf saya buat seketika
harapan saya agar, tok bendahara dapat memberi kuliah di pagi jumaat & selitkan dlm ruangan MOTIVASI di web kita ini. "HEBAT sungguh umat Muhammad diakhir zaman ini".
salam maklum dari saya, anak kecil basah utara membujur lalu melintang patah.
:.KaR3n.: "aku BERANI kerana BENAR, lalu aku tidak GENTAR. aku bukan JEBAT, dan aku bukanlah juga TUAH. tetapi, aku adalah hamba doif yang bergelar KHALIFAH di muka bumi ALLAH"
terima kasih tok bentara, bertambah lagi ilmu den, aduii duii duii senak perut den gelak, den pun nak menyusu lagi ni, yunep dan den kalau menyusu kering kontang karang tok bendahara ekekeke burb.. burb... alhamdulillah (kenyang susu) sori bang bang semua ekekeek
quote: Originally posted by: car_r3nt *p/s: ingin nak belajar buah 357 dari tok bendahara "
nak belajar buah ye....insyaallah....tok ader 360 jenis buah......tapi rasa tok lah...elok belajar pada wartawan,mungkin dia lebih banyak buah dia....org pertanian lah kate kan...betol tak wartawan......sampaikan buah appricot pun ader....org kata 'macam2 adaaaaaaaa'....
quote: Originally posted by: tok bendahara " nak belajar buah ye....insyaallah....tok ader 360 jenis buah......tapi rasa tok lah...elok belajar pada wartawan,mungkin dia lebih banyak buah dia....org pertanian lah kate kan...betol tak wartawan......sampaikan buah appricot pun ader....org kata 'macam2 adaaaaaaaa'...."
salam... | | |
apa ada pada buah ye tak tok... tok ni...dah nama tok...ekekekke...mcm padi lak...lagi tunduk lagi berisi lah...suspek (raspek) saya...ekekeke....tok malam ni leh manja² tak....???ekekeke
__________________
YuneP SirDunK...///
Berkhidmat Demi Agama, Bangsa dan Tanahair. I|I
yunif@doa.moa.my
quote: Originally posted by: tok bendahara " nak belajar buah ye....insyaallah....tok ader 360 jenis buah......tapi rasa tok lah...elok belajar pada wartawan,mungkin dia lebih banyak buah dia....org pertanian lah kate kan...betol tak wartawan......sampaikan buah appricot pun ader....org kata 'macam2 adaaaaaaaa'...."
ekekeke... bagus jugak tu tok bendahara yg sudi mengajar buah pada saya. tapi, apa kata dari buah 360 kita cukup kan semua menjadi buah 365 buah. sure advance lah lepas nieee... ekekeke...
mulia betul hati mu wahai tok bendahara yang di hurmati.
*p/s:- check kembali posting saya mengenai buah 357
harap maklum...
__________________
:.KaR3n.: "aku BERANI kerana BENAR, lalu aku tidak GENTAR. aku bukan JEBAT, dan aku bukanlah juga TUAH. tetapi, aku adalah hamba doif yang bergelar KHALIFAH di muka bumi ALLAH"
ekekekeeke... ayat KONAAA noooohhh... bro BATU_KURAU kita niee... huhuhuh... bis tu buah aper huhs??? tapi, bg saya buah tu asal buah yg enak di makan dan rangup isinyaa... hehehe...
*p/s :- buah lai
-- Edited by car_r3nt at 16:02, 2005-02-15
__________________
:.KaR3n.: "aku BERANI kerana BENAR, lalu aku tidak GENTAR. aku bukan JEBAT, dan aku bukanlah juga TUAH. tetapi, aku adalah hamba doif yang bergelar KHALIFAH di muka bumi ALLAH"
assalamualaikum...Rasanya baru saja kita bersama tahun 1425 Hijrah dan kini ia telah pergi meninggalkan kita bersama kenangan dan nostalgia indah dan duka yang tercatat dalam diari perjalanan hidup kita. Muharram mengingatkan kita kepada hijrah Rasullullah s.a.w dari kota Mekah ke kota Madinah dalam mencari kuasa ke arah merubah tamadun dan peradaban dunia yang dinodai oleh kesyirikan dan najis kesesatan kerana kuasa pemerintahan pada masa itu berada dalam genggaman tangan mereka yang tidak layak untuk menjalankan amanah Allah SWT.
Kini hijrah sebagaimana Rasulullah s.a.w itu tidak akan berlaku lagi tetapi penghijrahan dari alam kesesatan sekular ciptaan manusia akan terus berlaku sehinggalah tertegaknya kembali khilafah Islam yang telah lama diruntuhkan. Hijrah kita sekarang ialah berkaitan dengan sikap dan amalan diri kita sendiri. Adakah kita sudah merubah diri dari peralihan masa ini ataupun memang kita terus berpuas hati dengan segala apa yang ada tanpa niat dan berusaha ke arah melakukan reformasi pada diri sendiri ke arah yang lebih baik dari hari semalam? Tidak runsingkah kita apabila memikirkan bahawa dengan berlalunya 1425 Hijrah dan tibanya tahun 1426 Hijrah ini maka dengan sendiri bertambahnya umur kita? Tidak risaukah kita jika umur kita bertambah seiring dengan bergandanya dosa kita, dan pahala kita pula terus berada di takuk lama?
Semoga kedatangan tahun baru Hijrah ini kita mampu menyambutnya dengan pelbagai amalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan juga mampu merubah diri ke arah yang lebih baik. Banyakkanlah bertaubat kepada Allah SWT di atas segala dosa yang lalu, lebih-lebih lagi apabila mengingatkan bagaimana Rasulullah s.a.w sendiri yang telah terjamin akan masuk syurga dan juga terhindar daripada sebarang dosa sentiasa bertaubat kepada Allah SWT, sedangkan kita yang tidak lepas daripada terpalit dengan najis dosa terus hidup dengan gelumang dosa tanpa bertaubat kepada Allah SWT. Adakah kita merasakan tidak ada masa untuk bertaubat sedangkan masa untuk membuat maksiat begitu banyak atau pun merasakan dosa yang dilakukan itu kecil sangat dan tidak payah bertaubat? Ingatlah kita bahawa dosa yang kecil turut akan ditayangkan oleh Allah SWT di padang Mahsyar nanti dan ia turut menjadi saham ke arah menjerumuskan kita ke lembah neraka yang panas membakar
Oleh yang demikian, gunakanlah segala peluang yang ada dengan berdoa, bertaubat, mengerjakan solat sunat taubat, beristighfar, berpuasa sunat dan sebagainya. Terdapat beberapa hadis yang menggalakkan kita agar berpuasa pada bulan Muharram kerana pada bulan ini ada kelebihannya yang tersendiri. Semoga hadis ini mampu membangkit semangat serta mampu menyuntik motivasi diri ke arah yang terbaik.
Diriwayatkan daripada Saidatina Aisyah r.a katanya : Kaum Quraisy di zaman jahiliah berpuasa pada hari Asyura dan Rasulullah s.a.w juga berpuasa pada hari itu. Setelah berhijrah ke Madinah, baginda tetap berpuasa dan memerintahkan para Sahabat supaya berpuasa pada hari itu. Setelah difardukan puasa bulan Ramadan, baginda bersabda : Sesiapa yang ingin berpuasa pada hari itu berpuasalah dan sesiapa yang tidak ingin berpuasa, dibolehkan meninggalkannya.
Dari Abu Hurairah r.a. katanya Rasulullah s.a.w. bersabda Maksudnya : Sebaik-baik puasa sesudah puasa bulan Ramadan ialah puasa bulan Muharram dan sebaik-baik solat sesudah solat fardu ialah solat malam (Sahih Muslim).
Hadis tersebut memberitahu kita mengenai kelebihan berpuasa dan juga kelebihan bulan Muharram itu sendiri sebagai bulan Allah SWT yang mana Dia telah mengampunkan dosa hamba-Nya yang lalu dan akan mengampunkan dosa mereka yang masih hidup dan bertaubat kepadaNya. Semoga kita semua termasuk dalam golongan yang bertaubat. Wallahu A’lam...
korang nie..........memang lah.........sape nak belajar buah naga,buah merdeka dan buah samurai dan buah ehhammmm....angkat tangan? sepat sikitttttttttttttttttt........
quote: Originally posted by: tok bendahara "korang nie..........memang lah.........sape nak belajar buah naga,buah merdeka dan buah samurai dan buah ehhammmm....angkat tangan? sepat sikitttttttttttttttttt........ -- Edited by tok bendahara at 16:22, 2005-02-15"
apa yang kita cakap mestilah dikotakan... ===> jmpa ngan sapa saya akan tuntut ok. hgehehehe... tak tau laaa.. huhuhuks...
__________________
:.KaR3n.: "aku BERANI kerana BENAR, lalu aku tidak GENTAR. aku bukan JEBAT, dan aku bukanlah juga TUAH. tetapi, aku adalah hamba doif yang bergelar KHALIFAH di muka bumi ALLAH"
hmm bang batu kurau, buah paling best ker? hmmmm sat fikir buah kasih sayang kot ahahahahaha ni kena refresh memori kat bro bob, wanlandak dan abang andy ni ekekeke dia orang terell tentang buah ni bang batu kurau ekekeke
quote: Originally posted by: zerofill "hmm bang batu kurau, buah paling best ker? hmmmm sat fikir buah kasih sayang kot ahahahahaha ni kena refresh memori kat bro bob, wanlandak dan abang andy ni ekekeke dia orang terell tentang buah ni bang batu kurau ekekeke -- Edited by zerofill at 17:05, 2005-02-15"
*p/s: nak belajar buah berkasih sayang kat depa di sana (bro andy, wanlandak & bob) theheheh...
__________________
:.KaR3n.: "aku BERANI kerana BENAR, lalu aku tidak GENTAR. aku bukan JEBAT, dan aku bukanlah juga TUAH. tetapi, aku adalah hamba doif yang bergelar KHALIFAH di muka bumi ALLAH"
sape nak belajar bunga pulak...........buah mungkin korang tau......tapi bunga....patut nya korang kena tau bunga baru tau buah........sbb dalam ilmu pertanian jika pokok itu nak berbuah ia mestilah berbunga dulu...pastu kalau bunga tu lekat baru akan menghasilkan buah.....