Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: 10 MINIT DAH KENAL IBLIS


Senior

Status: Offline
Posts: 165
Date:
10 MINIT DAH KENAL IBLIS


Hikayat Iblis TELITILAH CERITA INI MOGA MENDAPAT HIDAYAH DARI ALLAH S.W.T

Assalamu'alaikum wm.wrt

Hikayat Iblis merupakan kisah keagamaan tentang golongan yang
melanggar perintah agama menjadi sahabat iblis dan manakala golongan
yang beriman menjadi seteru iblis. Hikayat iblis dikisahkan dalam
bentuk penceritaan dimana kononnya iblis telah diperintahkan Allah
untuk berjumpa dan menjawab sebarang pertanyaan Rasulallah s.w.t.

Maka bersabda kepada Rasulullah s.a.w segala persetua turun Malaikat
Jibrail kepada Iblis dengan firman Allah Ta'ala :

Maka ujar malaikat: "Hai Iblis ! Pergilah engkau kepada Nabi Allah
Muhammad Rasulullah s.a.w dengan firman Allah Ta'ala. Apabila engkau
sampai kepada Rasulullah s.a.w jika Nabi Allah bertanya kepada mu
dengan suatu tanya, maka sahuti oleh mu dengan kata sebenar-benarnya.
Dan jikalau kamu berdusta kepada Nabi Allah Adam yang Maha Besar dan
jikalau engkau berdusta kepada Rasulullah s.a.w daripada suatu tanya
oleh Nabi Allah itu atau dengan sepatah kata daripada barang siapa
bagi juga engkau berdusta, nescaya diputuskan segala urat mu, ku
hancurkan segala tubuhmu, ku jadikan seperti habuk."

Setelah Iblis mendengarkan Malaikat, mereka itu pun segera ia pergilah
kepada Rasulullah s.a.w serta ia datang.

Maka iapun memberi salam, ujarnya, "Assalamualaikum ya Rasulullah."
Maka salamnya itupun tiada disahuti oleh Rasulullah.

Maka sabda Rasulullah s.a.w, "Siapa engkau ?"
Maka sahut Iblis, "Hamba seorang daripada hamba Allah yang bernama Hakir."

Maka ia itu pun duduk dengan hormatnya mengadap kepada Rasulullah.
Rupanya seperti darwish fakir, peri lakunya itu seperti orang tua dan
matanya buta sebelah dan helai janggutnya itupun adalah seperti helai
dan panjangnya ekor kuda.

Maka ujarnya Iblis, "Ya Rasulullah, bahwa salam itu rahmat Allah,
mengapa maka tiada tuan hamba sahuti ?"

Maka sabda Rasulullah, "Sebenarnyalah katamu itu, tetapi rahmat Allah
Ta'ala telah diharamkan Allah atasmu sekalian. Engkau seteru Allah
yang kena akan laqnatnya. Apakah engkau datang ini kepada aku ?"

Maka ujar Iblis, "Ya Rasulullah, pada hari ini datang seorang Malaikat
kepada hamba dengan firman Allah Ta'ala, demikian katanya : "Hai Iblis
! Pergilah engkau kepada Nabi Allah Muhammad Rasulullah maka segala
Nabi Allah Muhammad. Maka sahuti olehmu dengan kata sebenarnya dan
jangan engkau berdusta. Jikalau engkau berdusta nescaya segala uratmu
diputuskan dan bahwasanya tubuhmu pun ku hancurkan menjadi habuk."
Demikian katanya Malaikat kepada hamba ya Rasulullah."

Maka Rasulullah pun tersenyum-senyum mendengarkan Iblis itu.

Maka sabda Rasulullah, "Hai Iblis ! Ku bertanya kepada mu, siapakah
engkau punya seteru yang terlebih kepada mu ?"

Maka ujarnya, "Ya Rasulullah, tuan hambalah yang terlebih daripada
seteru ku kerana bahwasanya tatakala tuan hamba belum dzahir, maka
segala manusia tak mahu ia menurut kataku lagi."
Maka sabda Rasulullah, "Hamba lain daripada aku, siapa lagi seteru mu ?"

Maka ujarnya Iblis, "Segala orang yang muda- muda yang menahani
hatinya daripada takut kepada Allah Ta'ala seperti dengan amalnya yang
salih dengan sentiasa berhadap kepada Tuhan seru sekalian alam juga.
Itulah seteru hamba."
Maka sabda Rasulullah, "Adalagi lain daripada itu, siapa seteru mu ?"

Maka sembah Iblis, "Iaitu segala raja-raja yang adil."

Maka sabda Rasulullah, "Apa sebabnya demikian itu ?"

Maka sembahnya Iblis, "Bahwa raja-raja itu kepada sehari-hari ia
menghukumkan segala manusia yang tiada mahu menurut kata ku lagi."
Maka sabda Rasulullah, "Daripada itu, siapa lagi seteru mu ?"

Maka sembahnya Iblis, "Lagi segala fakir yang sabar."

Maka sabda Rasulullah, "Apa sebabnya demikian itu kepada mu ? "

Maka sembahnya, "Segala barang hajat ku, tiada diqabulkan, menjadi ia
putus harap ku."

Maka sabda Rasulullah, "Lain daripada itu siapa lagi seteru mu ?"

Maka sembahnya Iblis, "Itu segala orang kaya- kaya yang murah hati,
dikeluarkannya hak Allah Ta'ala daripada hartanya yang halal."

Maka sabda Rasulullah, "Apa sebabnya demikian itu ?"

Maka sembah Iblis, "Apabila datang fakir dan miskin kepadanya, maka
segala fakir itu meminta doa akan dia."

Maka sabda Rasulullah, "Lain daripada itu siapa lagi seteru mu ?"

Maka sembah Iblis itu, "Segala ulamak yang menghalalkan yang halal dan
mengharamkan yang haram dan mengamalkan ilmunya kepada orang yang
dungu."

Maka sabda Rasulullah, "Apa sebabnya demikian itu ?"

Maka sembahnya Iblis, "Ya Nabi Allah, adapun segala ulamak itu pagi
dan petang dan senantiasa ia berbuat dengan ibadat kepada Allah dan
menunjukki segala manusia kepada jalan yang sebenarnya. Nescaya mereka
itu tiada dapat ku perintah lagi."

Maka sabda Rasulullah, "Lain daripada itu, siapa lagi seteru mu ?"

Maka sembahnya Iblis, "Itulah segala mukmin yang azan pada tiap-tiap waktu."

Maka sabda Rasulullah, "Apa sebabnya yang demikian itu ?"

Maka sembahnya Iblis itu, "Ya Nabi Allah, apabila hamba menyuruh
kepada jalan yang dusta, maka ia menyuruh kepada jalan yang sebenar,
maka segala ia menyebut "Allahu Akbar", maka orang itulah lepas
daripada tangan hamba."

Maka sabda Rasulullah, "Lain daripada itu, siapa lagi seteru mu ? "

Maka sembahnya Iblis, "Segala orang yang telah senantiasa ia didalam
air sembahyang serta ingat akan dia waktunya, itulah memberi penyakit
kepada hamba."

Maka sabda Rasullalllah, "Hai Malaun, apabila umatku berdiri
sembahyang betapa halmu ?"
Maka sembahnya Iblis, "Ya Nabi Allah, lemahlah segala anggota hamba
dan gementar segala sendiku."

Maka sabda Rasulullah, "Apabila umatku membaca Al-Quran, betapa rasanya ?"

Maka sembahnya Iblis, "Hancurlah rasanya tubuh hamba ya Rasulullah."

Maka sabda Rasulullah, "Apabila umatku naik Haji, betapa halmu ?"

Maka sembahnya Iblis, "Ketika itu lelah lentuklah rasanya hatiku."

Maka sabda Rasulullah, "Apabila Puasa betapa rasanya halmu ?"

Maka sembahnya Iblis, "Pada ketika itu adalah seperti digelang
oranglah mulutku."

Maka sabda Rasulullah, "Apabila umatku memberi sedekah betapa halmu ?"

Maka sembahnya Iblis, "Adapun pada ketika itu adalah seperti
dipenggal-penggallah segala badanku demikian sakitnya ya Nabi Allah,
kerana sedekah itu tujuh perkara faedahnya :

Pertama, qabulkan Allah dengannya
Kedua, dilanjutkan Allah umurnya
Ketiga, ditambahi Allah berkatnya orang itu
Keempat, diluputkan Allah daripada segala bahaya
Kelima, didindingi Allah daripada api Neraka
Keenam, dimasukkan Allah ia kepada kaum yang salih
Ketujuh, ditambahi hamba Allah cahayanya kepada hari Qiamat."

Maka sabda Rasulullah tersenyumlah mendengar kata Iblis itu.

Maka sabda Rasulullah dengan sahabat yang empat itu, "Betapa engkau kepadanya ?"
Maka sembahnya Iblis itu, "Ya Nabi, yang empat itu
Adapun akan Abu Bakar as-Siddiq, tatakala ia belum lagi masuk kepada
tuan hamba itupun, tiada ia menurut kata ku, istimewa sekarang ini.

Adapun akan Omar anak Khattab, selama ia masuk kepada tuan hamba,
jangankan ia mengikut kata hamba, hampir pun hamba sekali- kali tiada
dapat kepadanya. Bermula segala tempat yang dijalaninya itu pun empat
puluh hari tiada dapat dirasanya.

Adapun akan Usman anak Affan, telah dimashyurkan maka sebab
seterunyalah hamba, dan terlebih terlalu amat malu kepadanya.
Adapun Ali Karamullah wajahnya itu sekali-kali tiada dapat hampir kepadanya.

Adapun kata mereka itu Shafa'at Aulia Allah dan martabat Anbiya Allah
dan lagi sentiasa hampir kepada tuan hamba ya Nabi Allah."

Maka sabda Rasulullah, "Akan segala umatku betapa engkau ?"

Maka sembahnya Iblis, "Ya Nabi Allah bahwa umat tuan hamba atas tiga
perkara suka :

Pertama-tama yang suka itu, segala-gala tiada dapat hampir hambamu
kepadanya dan doanya pun terlebih diperkenankan Allah Ta'ala dan
diturunkan hujan mereka itu menambahkan segala tumbuh-tumbuhan. Dan
segala bala itu pun ditolakkan Allah daripada berkat doa. Yang suka
lagi daripada umat tuan hamba, yang kasih akan tuan hamba, lagi ia
senantiasa dengan berbuat ibadat kepada Allah Subahanahu Wa ta'ala
serta dengan taatnya.

Maka mereka itu pun tiada ia mahu menurut kataku. Dan yang suka lagi
daripada umat mu itulah ia diserahkan Allah Ta'ala mereka itu dalam
tanganku tiada lain dipermulianya, hanya aku juga. Seketika mereka itu
tiada bercerai daripada aku. Hamba pun tiada bercerai daripadanya.
Maka sabda Rasulullah, "Hai Malaun, betapa engkau sampai kepada segala
mahkluk sekalian ?"

Maka ujarnya, "Ya Rasulullah, pada paha kanan akan laki-laki dan paha
kiri perempuan. Maka apabila hamba mu hendak menjadikan anak, maka
dengan sekali gosok jua daripada paha hamba kedua, maka ia seribu anak
jadi daripada hamba dengan kebesaran Allah Ta'ala. Maka pada sehari
anak Adam itu aku binasakan, tiada lah mereka itu berbuat bakti akan
Allah Ta'ala. Itulah sekali-kali dengan hamba dan barang kehendak
hamba diturutinya.

Adapun sekarang segala orang muda itu hamba perlakikan dengan
permainan dunia, bertambah- tambah sesatnya kerana sentiasa dalam
pekerjaan yang sia-sia. Dan segala mereka itu yang tua-tua hamba suruh
dengan berbesar lobanya dan dustanya, dengan menjadi cermin anak
isteri orang dengan barang suatu pekerjaan yang tiada diperkenankan
Allah. Dan kebajikan tuan hamba seorang hendak ia berbuat ibadat,maka
pada seketika itu hamba suruhkan segala shaitan daripada anak cucu
hamba menyesatkan dia. Dan apabila umat tuan hamba hendaklah berdiri
sembahyang, maka suruh shaitan kepadanya mengikatkan lagi lancar. Maka
ia menjadi lalai-lalai dengan pekerjaan dunianya hingga lagi lalai
waktu diamar Tuhan yang Maha Besar.

Demikianlah pekerjaan hamba datang kepada hari Qiamat." Maka sabda
Rasulullah, "Betapa mengetahui perbuatan umatku baik dan jahat ?"
Maka sembahnya, "Jangankan ia perbuatan umat tuan hamba, sedangkan
perbuatan junjungan kau lagi ku ketahui.

"Adapun segala umat tuan hamba yang fasik,
yakni segala mereka itu tiada sembahyang
dan yang dengkikan samanya manusia
dan yang menaruh dendam dan yang menghukumkan dengan tiada sebenar
dan yang derhaka akan ibu bapanya
segala mereka itu yang berdusta
dan yang mengumpat-umpat dan fitnah
dan yang bersumpah-sumpah dengan dustanya sekalian itulah nyatanya
kepada hamba."

Maka sabda Rasulullah, "Hai Iblis, apa yang menjauhkan kepada mu ?"

Maka sembahnya, "Iaitu orang yang mengucap Istighfar."

Maka sabdanya Rasulullah, "Apa yang membinasakan engkau ?"

Maka sembahnya, "Iaitu orang yang memberi sedekah."

Maka sabdanya Rasulullah, "Apa yang membinasakan matamu ?"

Maka sembahnya, "Iaitu orang yang berbuat bakti pada ibu bapanya."

Maka sabda Rasulullah, "Apa yang membelah- belah hatimu ?"

Maka sembahnya, "Iaitu segala orang yang duduk didalam masjid
mengatakan ilmu Allah Ta'ala."
Maka sabda Rasulullah, "Yang menghitamkan mukamu ?"

Sembahnya, "Iaitu seorang yang berbuat baik."
Maka sabda Rasulullah, "Siapa yang membelah dikau ?"

Maka sembahnya, "Iaitu orang yang membaca Quran."

Maka sabda Rasulullah, "Siapa yang membalikkan dikau kebawah tujuh
petala bumi?"

Maka sembahnya, "Iaitu orang yang taubat daripada dosanya."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah yang engkau aku ? "

Maka sembahnya, "Iaitu orang yang bertanya Ia itu. "

Maka sabda Rasulullah, "Siapakah taulan mu ? "
Sembahnya, "Iaitu mereka itu yang minum tuak dan arak."
Maka sabda Rasulullah, "Siapakah yang bersama-sama dengan engkau ? "

Maka sembahnya, "Iaitu sekalian mereka itu yang sentiasa berbuat haram."

Maka sabda Rasulullah, "Siapakah yang memberi engkau nasihat akan dikau ?"

Maka sembahnya, "Iaitu mereka itu yang mengamalkan curang. "

Maka sabda Rasulullah, "Siapakah yang memberi suka engkau ?"

Maka sembahnya Iblis, "Segala mereka itu yang berbuat fitnah. "

Maka sabda Rasulullah, "Siapa suka duduk dengan engkau ? "

Maka sembahnya Iblis, "Itulah segala mereka itu laki-laki dan
perempuan yang durjana."
Maka sabda Rasulullah, "Siapakah yang memberi kuat akan engkau ?"

Maka sembahnya Iblis, "Iaitu sekalian mereka itu yang sentiasa
mengumpat-umpat orang."

Maka sabda Rasulullah, "Siapakah yang menerangkan matamu ?"

Maka sembah Iblis, "Iaitu sekalian mereka itu yang bersumpah dengan
tiada sebenar- benarnya dusta."

Maka sabda Rasulullah, "Siapa memberi sihat akan dikau ?"

Maka sembahnya Iblis, "Iaitu segala yang ghaib- ghaib. "

Maka sabda Rasulullah, "Siapakah yang terlebih engkau kasihi ?"

Maka sembahnya, "Segala mereka itu yang seteru Allah dan lagi seteru
tuan hamba."

Maka sabda Rasulullah, "Siapa yang terlebih baik kepada mu ? "

Maka sembahnya, "Sekalian yang gemarkan perbuatan zina."

Maka sabda Rasulullah, "Di mana masjid mu ? "
Maka sembahnya, "Kepada segala pekan."

Maka sabda Rasulullah, "Siapa puja mu ? "

Maka sembahnya, "Iaitu orang penyanyi."

Maka sabda Rasulullah, "Akan bunyi-bunyian itu ?"

Maka sembahnya, "Segala mereka itu yang suka gosok rebab dan kecapi
dan memalu bunyi- bunyian."

Maka sabda Rasulullah, "Apa akan dia kitabmu ?"

Maka sembahnya, "Iaitu segala orang yang berdendang. "

Maka sabda Rasulullah, "Siapakah yang jadi kaum mu ? "

Maka sembahnya, "Segala mereka itu yang makan harta anak yatim."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah dia makanan mu ? "

Maka sembahnya, "Iaitu benda yang dikurungkan dan segala yang kesakitannya."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah dia minuman mu ? "

Maka sembahnya Iblis, "Iaitu arak dan tuak dan anggur."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah benda-benda hartamu ?"

Maka sembahnya, "Iaitu orang yang kaya-kaya lagi bakhil."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah nyawa mu ?
Maka sembahnya, "Segala yang jadi jaruman orang. "

Maka sabda Rasulullah, "Apakah kekayaanmu ?"

Maka sembahnya, "Perampasan dan penyamun."
Maka sabda Rasulullah, "Apakah dia kemuliaan
mu ?"

Maka sembahnya, "Segala mereka itu yang mencuri."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah akan Shahadat mu ? "

Maka sembahnya Iblis, "Iaitu segala orang yang buang air mengadap Qiblat."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah dia permainanmu ? "

Maka sembahnya, "Iaitu segala orang yang buang air sambil berdiri."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah tasbihmu ?"

Maka sembahnya, "Iaitu segala mereka itu yang buang air dengan berkata-kata."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah dia keredhaanmu ?"

Maka sembahnya, "Iaitu segala mereka itu menegah Tuhannya."

Sabda Rasulullah, "Apakah itu pekerjaanmu ? "

Maka sembahnya, "Iaitu sekalian orang bermain- mainan janggutnya
tatakala ia sembahyang."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah kebesaran mu ? "

Maka sembahnya, "Segala mereka itu yang tidur pada waktu Subuh tiada
mahu segera bangun."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah dia kesukaan mu ? "

Maka sembahnya, "Segala mereka tidur seraya- raya ia memasukkan
tangannya kecelah pehanya."

Maka sabda Rasulullah, "Siapakah saudara mu ? "

Maka sembahnya, "Iaitu segala laki-laki yang jimak dengan isterinya
tiada dahulu menyebut nama Allah."

Maka sabda Rasulullah, "Berapa banyak samamu ?"

Maka sembahnya, "Ya Nabi Allah, iaitu orang- orang anak Adam sepuluh
orang baik-baik, hamba suruh bersamaan dengan dia pada jalan
menyesatkan mereka itu kepada jalan yang tiada dia diperkenankan Allah
dengan tuan demikian juga."

Maka sabda Rasulullah, "Apa yang menyiksakan engkau ?"

Maka sembahnya, "Iaitu segala mereka itu sentiasa menshahadat dan
meratib kehadrat tuhannya, seketika itupun tiada daripada lidahnya
dengan menyebut dan dzikir dan selawat akan tuan hamba ya Nabi Allah.
Itulah yang terlebih siksa kepada hamba."

Maka sabda Rasulullah, "Apa yang memucatkan muka mu ? "

Maka sembahnya, "Iaitu mereka itu yang sembahyang awal-awal waktu."

Maka sabda Rasulullah, "Siapa umatku yang terlebih engkau benci akan dia ? "
Maka sembahnya, "Segala orang yang mudah berbuat taat dan ibadat."

Maka sabda Rasulullah, "Siapa yang terlebih sangat engkau kasih ?"

Maka sembahnya, "Mereka itu yang dengki samanya manusia lagi
membukakan aib segala saudara Islam."

Maka sabda Rasulullah, "Siapakah sahabatmu yang terlebih kepadamu ? "

Maka sembahnya, "Iaitu segala laki-laki dan perempuan yang tiada suci
daripada junub dan kotor dan nafsu."

Maka sabda Rasulullah, "Siapa seteru mu yang terdekat kepadamu ?"

Maka sembahnya, "Iaitu segala perempuan yang berbuat bakti suaminya."

Maka sabda Rasulullah, "Apakah dia perhiasan mu ? "

Maka sembahnya, "Iaitu perempuan yang menghias dirinya sebab laki-laki
yang lain."

Maka sabda Rasulullah, "Hai Iblis ! Adakah perempuan yang lepas
daripada tanganmu itu ?"

Maka sembahnya, "Ya Nabi Allah,

Pertama Siti Maryam
Kedua Khadijah
Ketiga Siti Aisyah
Keempat Siti Fatimah Radiallah."

Maka sabda Rasulullah, "Hai Iblis ! Siapakah berperseterumu daripada umatku ?"

Maka sembahnya, "Ya Nabi Allah ! Ada sembilan perkara :

Pertama, penyayang hatinya
Kedua, orang mengajar ilmu
Ketiga, orang yang membaca Quran
Keempat, orang yang alim
Kelim, orang merendahkan dirinya kerana ia takut akan Allah s.w.t
Keenam, orang yang menshahidkan pada jalan Allah s.w.t
Ketujuh, orang yang senantiasa sembahyang lima waktu
Kelapaan perempuan yang berbakti kepada suaminya dan pada Allah
Kesembilan, orang yang tiada meninggalkan sembahyang Jumaat."

Maka sabda Rasulullah, "Hai Iblis ! Siapa kekasihmu daripada umatku ?"
Maka sembahnya Iblis, "Ya Nabi Allah ! Sepuluh perkara :

Pertama-tama segala raja-raja yang aniaya
Kedua pendita yang ingin akan dunia
Ketiga saudagar yang khianat
Keempat orang kaya bakhil
Kelima orang yang minum arak dan tuak
Keenam orang yang pada zahirnya baik batinnya jahat
Ketujuh perempuan yang menyakiti hati suaminya
Kelapan orang yang bersumpah-sumpah dustanya
Kesembilan orang yang tiada memberi zakat hartanya
Kesepuluh orang yang tiada sembahyang akan dia sembahyang Jumaat."

Sekian, terima kasih. Wallahualam.

Ingatilah diri kita dan sahabat yg lain!!!!!!!!!!!!! 


__________________
PenangKia©


Guru

Status: Offline
Posts: 501
Date:

insyallah ..

__________________
"SALAM KASIH SAYANG DAN IKATAN MESRA PERJUANGAN" -


Senior

Status: Offline
Posts: 234
Date:

insyallah....

__________________
...


Senior

Status: Offline
Posts: 151
Date:

Insyallah....


kenal iblis 10 minit.... nak baca 10jam... kekeek gurau jekkkk...


Iblis adalh musuh kamu yang nyata



__________________
Segala Yang Baik Hanya Dari Allah.. Yang Buruk Dan Hina Datang Dari Hamba Sendiri
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard