Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Amar Makruf Nahi Munkar


Senior

Status: Offline
Posts: 165
Date:
Amar Makruf Nahi Munkar


Amar Makruf Nahi Munkar

Oleh: Ayatullah Jawadi Amuli

Dalam surat Lukman, segera setelah menerangkan makna hikmah, Allah swt.
mengenalkan Lukman sebagai manusia yang telah menerima hikmah
dari-Nya. Allah swt. menandaskan manusia hakim (bijak) seperti inilah yang
kemudian mewasiatkan pesan-pesan bijak kepada anaknya melalui ucapannya:
“Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan
makruf (yang baik) dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan
bersabarlah atas segala yang menimpa kamu sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan oleh Allah”. (Qs Lukman:17).

Yang dimaksudkan makruf adalah sesuatu yang direstui oleh akal dan
atau agama (Qur’an dan Hadits). Sebaliknya munkar, yaitu apa-apa yang
ilegal dan tertolak menurut akal dan atau agama. Lukman berkata:
“Tegakkanlah amar makruf nahi munkar”. Lalu beliau menekankan bahwa dalam rangka
kewajiban itu diperlukan tekad kolektif, karena kita akan menghadapi
rintangan dan kesulitan, dan untuk itu kita harus selalu menanamkan
kesabaran. Adapun maksud dari azmil umuur (perkara yang ditetapkan) ialah
perkara yang harus dilapisi itikad yang kuat dan tekad yang bulat.

Jelas bahwa semua kerja dan usaha (sengaja) manusia didasari oleh
kehendak. Tanpa kehendak itu, ia tidak mungkin melakukan usaha apapun,
meski kita temukan pada sebagian usahanya bahwa ia mesti berpikir dan
berdiskusi terlebih dahulu untuk kemudian mengambil kebulatan tekad. Dan,
kalau usaha itu penting dan menyangkut nasib bersama, ini pun tidak
mungkin terealisasikan tanpa ada kerjasama dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, bisa dipastikan usaha dan kerja ini memerlukan tekad
kolektif dari segenap lapisan masyarakat.

Amar makruf nahi munkar bukanlah kewajiban khusus untuk kalangan
pesantren, karena kewajiban khusus mereka adalah mengusahakan pembinaan
dan pembersihan jiwa. Amar makruf nahi munkar bukan kewajiban utama
lingkungan akademisi, sebab kewajiban khas mereka ialah mengusahakan
peningkatan kualitas pengajaran dan pendidikan. Ia juga bukan tugas utama
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, karena amanat besar yang yang
harus mereka buktikan ialah bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan
generasi muda bangsa. Sesungguhnya amar makruf nahi munkar merupakan
kewajiban sosial. Untuk itu, jelas diperlukan kebulatan tekad segenap
komponen bangsa.

Amar dan nahi berarti kesanggupan dalam menyampaikan, bukan sekedar
kepiawaian dalam beretorika dan menasehati, bukan pula sebatas
keterampilan dalam menulis sebuah artikel. Semua itu perkara yang sederhana dan
sangat mudah. Amar dan nahi yaitu upaya menyampaikan perintah dan
larangan praktis terhadap gejala ganjil dan negatif dalam sebuah lingkungan.
Maka itu, sumber-sumber Fikih meletakkan masalah amar makruf nahi
munkar dalam bab Jihad, yang di dalamnya kewajiban berjihad tidak hanya
atas kalangan pesantren, perguruan tinggi, ataupun departemen pendidikan
dan kebudayaan. Sebab, tugas utama mereka -sekali lagi- berkaitan
dengan ihwal peningkatan intelektualitas dan kultur masyarakat.

Seseorang yang tidak tahu bahwa ia telah melakukan dosa bukanlah objek
amar makruf nahi munkar. Hanya saja, ia harus diberi 'pencerahan'
mengenai hukum-hukum syariat, sehingga ia tahu bahwa perbuatannya itu tidak
dibenarkan agama. Di sinilah tanggung jawab utama para ulama,
intelaktual dan penyelenggara pendidikan dan kebudayaan.

Akan halnya seseorang yang tahu bahwa tindakannya itu sebuah dosa dan
penyelewengan, namun ia tetap melakukannya sengan kesadaran dan
kesengajaannya, orang seperti inilah yang layak ditindak sesuai amar makruf
nahi munkar. Terhadapnya harus diambil tindakan yang tegas, yang tentunya
perlu kesatuan tekad dari segenap unsur masyarakat. Di sinilah
letak-nya wajib kifayah, dimana semua anggota masyarakat sama-sama
bertanggung jawab melaksanakannya.

Setiap unsur masyarakat, apakah ia ulama, intelektual, aparat
pemerintah urusan pendidikan dan kebudayaan, maupun rakyat sipil, semua
berkewajiban mengambil posisi dan peran sosialnya masing-masing. Namun,
bidang-bidang penting sekaitan dengan eksekusi hukum Tuhan seperti cambuk,
berada pada kewenangan lembaga pemerintahan. Adapun forum-forum protes
dan penuntut berada pada tanggung jawab serta kebulatan tekad segenap
lapisan masyarakat.

Ada perbedaan esensial antara kewajiban amar makruf nahi munkar dan
takzir atau hukum pidana. Dalam konteks amar makruf, kita harus mengajak
pelaku kepada kebaikan, dan dalam konteks nahi munkar, kita wajib
melarang perilaku yang menyimpang dari ajaran agama, kita harus menegur
pelakunya dengan mengatakan: “Lakukanlah perbuatan baik ini!” atau
“Tinggalkanlah pekerjaan buruk itu!”.

Namun, dalam konteks takzir dan hukum pidana, seorang terpidana akan
dijatuhi hukuman dan dituntut: “Mengapa Anda lakukan tindakan kriminal
itu?”. Penegakkan hukum ini adalah tanggung jawab para aparat pengadilan
syariat Islam. Sementara amar makruf nahi munkar merupakan tugas setiap
individu, bukan hanya tugas seorang hakim. Oleh karena itu, tuntutan
seperti: “Kenapa perbuatan munkar itu kau lakukan?” adalah tanggung
jawab para aparat kehakiman, tetapi perintah untuk melakukan ataupun
meninggalkan suatu perbuatan terkait dengan amar makruf nahi munkar,
kewajiban yang amat bergantung pada tekad seluruh komponen bangsa.

Rasulullah saww. pernah bersabda: “Tidak seorangpun di dalam masyarakat
Islam dibenarkan lari dari tanggungjawab yang harus ia pikul”,
sehingga dengan seenaknya ia mengatakan: “Apa urusannya denganku?”, atau
hendak merusak tanggung jawab orang lain dengan mengatakan: "Apa urusannya
denganmu?", atau membela diri bahwa "Bukankah aku bermaksiat dengan
hartaku sendiri, dan aku sendiri yang kelak akan menanggung segala resiko
buruk dan balasan siksa”.

Sesungguhnya Rasulullah saww. hendak menegaskan bahwa tanggung jawab
kolektif itu ada karena manusia membawa sisi sosial. Kalaulah pembuktian
keberadaan entitas sosial itu tidak gampang, tapi sisi sosial yang
terdapat pada setiap orang bisa dengan mudah dipastikan. Karena manusia,
selain memiliki sisi individual, juga merangkap sisi sosial. Dari
sinilah dapat kita ketahui bahwa manusia selalu tergantung pada selainnya.

Dalam rangka mendekatkan pemahaman yang abstrak melalui ilustrasi
konkret, Rasulullah saww. menerangkan amar makruf nahi munkar lewat sebuah
cerita. Beliau mengumpamakan masyarakat bak penumpang-penumpang kapal
yang tengah berlayar di samudera luas. Di dalamnya mereka selalu
dihantui rasa takut akan kemungkinan tengelam dan mati di tengah ganasnya
ombak. Sekiranya ada salah satu penumpang membawa kapak atau gergaji, dan
karena kebodohannya lantas membuat lobang di sekitar lantai duduknya,
lalu kepada penumpang lain yang memprotes tindakannya itu ia menjawab:
“Kenapa harus ribut, bukankah aku membuat lobang ini di sekitar lantai
dudukku sendiri, aku tidak mengganggu lantai duduk orang lain”.
Sementara itu, datang orang dungu yang tidak peduli akan akibat yang akan
terjadi dan mengatakan: “Biarkan saja, bukankah dia telah melobangi
lantai duduknya sendiri, dengan kampaknya sendiri, itu semua tidak ada
hubungannya dengan kita“. Tak pelak lagi, para penumpang kapal mengusirnya,
sementara lantai duduk itu sudah terlanjur berlubang, justru dari
lobang itulah air laut pun masuk memenuhi seluruh kapal sampai
mengganggu keseimbangannya. Segera kapal beserta awaknya pun mulai tenggelam
perlahan-lahan dan berakhir dengan kebinasaan seluruh penumpangnya.

Kalaulah sejak dini pembuat lubang itu sudah diperingatkan, “Jika kamu
hendak membuat lobang di lantai dudukmu, maka pergilah ke suatu tempat
yang tidak ada orang selain dirimu, sampai kamu hidup sendirian di
sana. Atau, kamu hidup di bumi secara sosial. Maka itu, jika kamu lakukan
tindakan bodoh ini, maka air laut akan memenuhi seluruh bagian kapal
dan semua penumpang akan binasa. Jadi, seandainya dari awal mereka mampu
merebut kapak dari tangan si perusak, tentu seluruh penumpang akan
selamat dari bencana.

Namun, apabila para penumpang itu sepakat untuk bersikap masabodoh,
bahwa “Apapun yang diperbuat satu orang itu tidak ada hubungannnya dengan
kita”, niscaya mereka semua pun akan binasa. Tetapi, kalau mereka semua
percaya bahwa “Masing-masing kita semua punya tanggung jawab, untuk
itulah diperlukan tekad dan kesungguhan bersama, marilah sama-sama
berusaha merebut kapak dari tangan si perusak itu”. Jika ini yang mereka
lakukan, pasti mereka semua akan selamat, sampai tujuan.

Dalam rangka menjelaskan keutamaan tersebut kepada segenap umat, Imam
Ali bin Abi Thalib as. dalam sebuah ungkapannya mengatakan: “Bukankah
kalian diperintahkan untuk berakhlak sesuai akhlak Tuhan, bukankah telah
diperdengarkan kepada kalian bahwa “Berakhlaklah dengan akhlak Allah”
(Bihar al-anwar, jil:61, hal:129). Bahwa salah satu etika Tuhan ialah
ber-amar makruf nahi munkar, sebagaimana yang ditegaskan oleh hadis Nabi
saww.: “Sesungguhnya amar makruf nahi munkar merupakan dua akhlaq Allah
(ibid jil:100, hal:89)

Ajaran Tuhan mencakup pendidikan, pengajaran dan pemberian pesan-pesan
yang indah: “Yang mengajari manusia tentang apa yang tidak ia ketahui”
(s Al-Alaq:5) “Membacakan” (s Al-Baqarah:129) “Mensucikan” (s
An-nisaa’:49) “Tidaklah ada bagi kamu selain dari pada-Nya seorang penolongpun
dan tidak (pula) seorang pemberi syafa’at” (s As-sajdah:4) dan
“Cukuplah Tuhanmu pemberi petunjuk dan penolong” (s Al-Furqaan:31)

Semua perkara tersebut dinisbahkan langsung kepada dzat Allah sendiri,
dan tidak ada satupun yang berbentuk perintah. Kalau mengenai shalat
Tuhan berfirman: “Tegakkanlah sholat” (Al-Baqarah:43) guna menunjukkan
bahwa Allah hendak menjelaskan dan mengajarkan hukum wajib kepada
manusia, tetapi ayati:“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu)berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan” (An-Nahl:90) menegaskan bahwa
Tuhan menurunkan perintah atas manusia, dan bahwa di dalam ayat ini
terdapat perintah tegas. Perintah ini dinyatakan oleh sebagian hadis
bahwa amar makruf nahi munkar merupakan moral Tuhan.

Imam Ali as. lebih lanjut mengatakan: “Jika kalian takut melakukan
amar makruf nahi munkar sehingga mempercepat ajal kalian, maka ketahuilah
bahwasanya kewajiban ini tidak mengurangi sedikitpun rezeki ataupun
umur kalian; “Amar makruf nahi munkar itu tidak mendekatkan (nasib) kepada
ajal ataupun mengurangi rezeki” (ihar al-anwar, jil:32, hal:24) Dua
jaminan ini tampak menonjol dalam dalam wasiat beliau kepada dua putranya;
Al-Hasan dan Al-Husein juga kepada semua umat beliau; “Hendaknya kalian
beramar makruf nahi munkar atau kalian akan mendapati keburukan menimpa
kalian, sehingga orang-orang baik akan menyerukannya kepada kalian
sedang mereka tidak akan dihiraukan” (l-kaafi, jil:5, hal:56) Dampaknya,
jika kita tinggalkan amar makruf nahi munkar, orang-orang dzalim itu
akan merebut kendali kekuasaan dari tangan kita.

Dari sini, dapat diketahui bahwa amar makruf nahi munkar adalah
perangkat yang ampuh dan efektif dalam mengawasi politikus-politikus busuk
acapkali mereka bermain kotor dalam urusan politik dan kepentingan bangsa.
Jika amar makruf nahi munkar ini diabaikan, justru orang-orang busuk
itu yang akan mengambil alih kendali kepemimpinan bangsa, sedang
kepemimpinan seorang saleh yang faqih tidak akan lagi disebut sebagai
pilihan. Sehingga, hanya kepemimpinan manusia yang menyimpang dan fasiq saja
yang akan berkuasa. Dalam keadaan demikian ini, doa orang-orang alim pun
tidak lagi didengar Allah swt.

Dalam sebuah khutbah yang terkenal dengan khutbah qoshi'ah, Imam Ali
as. mengatakan: “Mereka yang hidup di zaman dahulu tidak pernah dilaknat
oleh Allah di hadapan kalian kecuali tatkala mereka telah melalaikan
amar makruf nahi munkar (Nahjul Balaghah, khutbah ke:193)

Dapat kita cermati bagaimana Imam Ali as, setelah menjelaskan perihal
amar makruf sebagai salah satu etika Tuhan dan mewasiatkan kaum muslimin
supaya berperilaku sesuai dengan etika Ilahi ini serta mengupayakan
pelakasanaannya yang tak beresiko sama sekali, beliau pun menerangkan
mekanisme dan pola penerapannya. Bahwa amar makruf nahi munkar memiliki
banyak tahapan; jika seseorang melakukan perbuatan yang buruk atau
maksiat atas dasar kesengajaan dan kesadarannya, maka kita harus
menunjukkan penentangan hati kita sebelum kita nyatakan dengan kata-kata
kepadanya, lalu kita perintahkan supaya ia meninggalkan perbuatan buruk
tersebut. Tahapan akhir yang mungkin kita ambil ialah melakukan tindakan
preventif secara praktis terhadap perbuatan buruknya.

Seseorang yang mengabaikan ketiga tahapan itu, yakni ia sama sekali
tidak melakukan satupun dari tiga pola amar makruf nahi munkar, paling
tidak ia harus melakukan dua hal; menentangnya dalam hati dan memprotes
dengan lisan. Kalaupun hal ini tidak bisa ia tunjukkan, setidak-tidaknya
ia harus mengingkarinya dalam hati. Kalaupun ternyata yang terakhir ini
tidak sanggup ia tunjukkan, maka jadilah bangkai yang berjalan tegak
dan bergerak di tengah manusia yang hidup; “Mereka adalah bangkai (di
antara) orang-orang hidup” (Bihar al-anwar, jil:97 hal:82).

Atas dasar ini, kita bisa menghitung manusia jadi empat macam; mati
atau hidup, dan yang hidup ini pada gilirannya terbagi kepada tiga macam
seiring dengan tiga tahapan amar makruf nahi munkar yang telah
disebutkan tadi.

Imam Ali as. menekankan bahwa jihad memiliki banyak cabang, salah
satunya adalah amar makruf nahi munkar, dan bahwa jihad memiliki berbagai
tahapan gradual, yang satu lebih unggul dari yang lain. Seseorang yang
hatinya menentang kemungkaran, lisannya memerintahkan kebajikan dan
melarang keburukan, lantas ia berusaha untuk menahan perilaku buruk
selainnya dengan tangan dan tindakan, maka ia termasuk golongan yang telah
sampai pada derajat tertinggi jihad, karena jihad di jalan Allah
mencakup amar makruf nahi munkar, dan yang belakangan ini merupakan salah
satu bagian dari jihad yang bertahap-tahap. Tentunya, tahapan yang lebih
tinggi memiliki keutaman lebih dibanding dengan tahapan-tahapan di
bawahnya.

Akhirnya, marilah barang sejenak kita simak salah satu kata mutiara
Imam Ali as: “Jihad di jalan Allah melalui amar makruf nahi munkar ibarat
air ludah di tengah gelombang samudra". Inilah perbandingan indah
antara jihad lembut dan jihad tegas. Keduanya dalam kategori jihad, hanya
yang satu lebih utama ketimbang yang lain.[]

(Diterjemahkan oleh Mukhtar Luthfi, dari Syukufoi-e Aql dar Partuye
Nehzat-e Huseini, Jawadi Amuli, Al-Isra, Qom, 1380 HS.)


__________________
PenangKia©


Member

Status: Offline
Posts: 17
Date:

nie karangan ker apa nie...



__________________


Veteran

Status: Offline
Posts: 30
Date:

ini baru amar makruf nahi mungkar!!!~



__________________
Aku Dari Barisan Allah


Senior

Status: Offline
Posts: 475
Date:

VERY GUD INFO, THANX BRO MAN TK...

__________________
Latok ///


Veteran

Status: Offline
Posts: 32
Date:

langsi nyer saudara merah360...///



__________________


Veteran

Status: Offline
Posts: 98
Date:

Thanx bro ManTK..


itu sebahagian definisi amar makruf nahi mungkar yang boleh kita ambil..



__________________


Senior

Status: Offline
Posts: 475
Date:

quote:

Originally posted by: idann

"langsi nyer saudara merah360...///"

biau kan aje abg besar merah 360 ni...

__________________
Latok ///


Senior

Status: Offline
Posts: 270
Date:

nak baca....BACA,tak nak baca SUDAH(tak dituju pada sesape pon)

__________________
"Action may not always bring happiness,but there is no happiness without action". -syedezree@pekida.org-


Veteran

Status: Offline
Posts: 32
Date:

tu la latok..bior kan jer la ek..asalkan abg besar merah360 nie bahagia

__________________


Guru

Status: Offline
Posts: 836
Date:


 



__________________
{O^O} aku menulis bukan kerna nama


Senior

Status: Offline
Posts: 475
Date:

quote:

Originally posted by: pedang_setiawan30

"nak baca....BACA,tak nak baca SUDAH(tak dituju pada sesape pon)"

aduh, terkena lagi saya... :(tak dituju pada sesape pon)"

__________________
Latok ///


Guru

Status: Offline
Posts: 532
Date:

bagi yang nak ambil ilmu,silakan..


bagi yang tak sudi, biarkan!!!



__________________


Senior

Status: Offline
Posts: 270
Date:

quote:
Originally posted by: anakomar

"bagi yang nak ambil ilmu,silakan..
bagi yang tak sudi, biarkan!!!
"


bro latok,dinda nak tanya...ape maksud kera sumbang dan bodoh sombong?mungkin ader yg tak tahu lagi.....

__________________
"Action may not always bring happiness,but there is no happiness without action". -syedezree@pekida.org-


Senior

Status: Offline
Posts: 475
Date:

kera sumbang yang bodoh sombong yer??? susah nak jawab ni bro pedang sebab spesis ni xbanyak kat bumi... amat jarang ditemui ni... mmm...



__________________
Latok ///


Senior

Status: Offline
Posts: 270
Date:

ye ke....heheheheh....abis tu spesis2 ni dok kat mana???

__________________
"Action may not always bring happiness,but there is no happiness without action". -syedezree@pekida.org-


Senior

Status: Offline
Posts: 234
Date:

quote:

Originally posted by: Barisan Islam

"ini baru amar makruf nahi mungkar!!!~"

thats rite my man

__________________
...


Senior

Status: Offline
Posts: 475
Date:

HAAA.... ITU LAGI SUSAH MAU CAKAP WOO... TAU2 ADA BELAKANG KIT AJE COCOK ANGIN... LARI KUAT2 BRO PEDANG WOI...

__________________
Latok ///


Senior

Status: Offline
Posts: 270
Date:

quote:
Originally posted by: latok

"HAAA.... ITU LAGI SUSAH MAU CAKAP WOO... TAU2 ADA BELAKANG KIT AJE COCOK ANGIN... LARI KUAT2 BRO PEDANG WOI..."


zuppppppppppppp.......

__________________
"Action may not always bring happiness,but there is no happiness without action". -syedezree@pekida.org-


Guru

Status: Offline
Posts: 511
Date:

semoga bertambahlah lagi satu ilmu didada...



__________________
k


Senior

Status: Offline
Posts: 312
Date:

askum... ha langsi tak bertempat

__________________
ive sworn the oath of many thing .3 things if im not mistaken.


Senior

Status: Offline
Posts: 165
Date:

Yang Baik itu dari ALLAH S.W.T dan buruk dari hamba ...... mungkin artikel tak penting tapi


ini majlis ilmu,kalau tak suka tak mengapa tapi ambillah berkat dariNYA itu .... insyaallah !!!


moga2 mendapat HIDAYAH ALLAH S.W.T



__________________
PenangKia©


Veteran

Status: Offline
Posts: 36
Date:

quote:

Originally posted by: k

"askum... ha langsi tak bertempat"


Klu saudara sesama Islam nak buat kebaikan,nak cakap kebaikan nak perjuangkan islam dan nak tegakkan agama ngapa harus diperli dan di permainkan...///


kan elok kita bagi sokongan.../// sekurang-kurangnya ada juga semangat kawan tu nak berjuang...///


Ini tidak,dah la nak harap kita buat pun tak boleh...perli orang pulak...///


Aisyeh men...sabarlah bro mantk...///


p/s :Ngan kamu tak de ke orang tanye ke apa maksud 'TK' tuuuuu...???///



__________________
Amigos


Senior

Status: Offline
Posts: 200
Date:

btol tu.. ini adalah majlis ilmu.. kener r hormat.. dapat pahala woo...

__________________
Amal Makruf Nahyil Mungkar


Senior

Status: Offline
Posts: 156
Date:

Ada kebenarannya jugak kata2 ANTIPLB tu yea ///

__________________


Guru

Status: Offline
Posts: 532
Date:

quote:

Originally posted by: pedang_setiawan30

" bro latok,dinda nak tanya...ape maksud kera sumbang dan bodoh sombong?mungkin ader yg tak tahu lagi....."


rasanya semua tau, tapi sengaja buat tak tahu...


peribahasa mudah ni!



__________________


Senior

Status: Offline
Posts: 475
Date:

alamak bro pedang, ramai plak yang terasa dengan jenaka kita ni!!! lain yg kena kejut, lain plak yg bangun!!!

__________________
Latok ///


Guru

Status: Offline
Posts: 511
Date:

Asm...


bangun tak pe tapi jangan melatah...



__________________


Guru

Status: Offline
Posts: 532
Date:

quote:

Originally posted by: latok

"alamak bro pedang, ramai plak yang terasa dengan jenaka kita ni!!! lain yg kena kejut, lain plak yg bangun!!!"

maknanya depa paham dan ikut la tu...

__________________


Guru

Status: Offline
Posts: 836
Date:

mantk.........


AVATAR HANG BETOI2 SEMPOI NOO.........


__________________
{O^O} aku menulis bukan kerna nama


Senior

Status: Offline
Posts: 165
Date:

quote:

Originally posted by: pedang_setiawan30

"nak baca....BACA,tak nak baca SUDAH(tak dituju pada sesape pon)"


TERIMA KASIH ......pedang setiawan, benar sungguh kata2 mu itu.utk mereka yg nak ambik tau sebagai pegetahuan atau dijadikan ilmu utk peribadi .....insyaaallah


allah almighty!!!



__________________
PenangKia©
1 2  >  Last»  | Page of 2  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard