KAIRO--Rasulullah SAW dulu pernah berpesan, 'jangan sekali-kali berlaku kasar dan perlakukanlah hamba sahayamu seperti saudaramu sendiri.' Muhammad Al Fikki, warga Sudan mantan pembantu rumah tangga Usamah bin Ladin berkisah, Usamah benar-benar mempraktekkan ajaran Rasullullah itu.
"Dia (Usamah) sangat ramah terhadap semua orang dan memberlakukan para pembantu rumah tangganya seperti keluarga sendiri," kata Al Fikki pada koran Sudan Al Watan, Selasa (30/10). Al Fikki menjadi pembantu rumah tangga keluarga
Usamah bin Ladin semasa bermukim di Khartoum, Sudan pada pertengahan 1990-an.
Al Fikki mengisahkan, selama bermukim di Khartoum antara tahun 1993-94, keluarga Osama tinggal di rumah mewah berlantai tiga. "Lantai pertama memiliki ruangan cukup luas sebagai ruang tamu, dan lantai dua untuk tempat menginap para tamu, sementara lantai tiga untuk keluarga Usama".
"Tuan Bin Laden setiap hari menerima tamu lebih dari 100 orang. Begitu pula lima kamar tamu di lantai dua di gedung itu, selalu dipenuhi para tamu dari berbagai kalangan yang menginap," imbuh Al Fikki.
Al Fikki, yang sehari-hari bertugas sebagai juru masak keluarga Usamah itu, mengutarakan, tuan-nya itu sesekali menyempatkan diri masuk ke dapur untuk memasak makanan kesukaannya, sambil membuat asir, minuman yang terbuat dari buah-buahan segar.
"Tuan Bin Ladin, makannya hanya sedikit, ia lebih suka sayur-sayuran dan buah-buahan segar," sambung Fikki.
Al Fikki juga mengutarakan bahwa pendidikan untuk anak-anak Bin Laden yang diutamakan adalah akhlak yang mulia, seperti menghormati tamu. "Saya pernah melihat Tuan Bin Ladin memukul anaknya yang beranjak dewasa, karena sang anak memanggil nama asli para pembantu tanpa sebutan paman atau bibi."
"Untuk shalat lima waktu, Tuan Bin Ladin menyukai bacaan Al-Quran yang merdu. Itu sebabnya, sejak lama seorang warga Somalia dijadikan imam dalam shalat keluarga Bin Ladin, karena suaranya bagus dan bacaan Al-Qurannya bagus," cerita Al Fikki sambil menambahkan, "Setiap tiba waktu shalat, semua aktivitas dihentikan. Semua pembantunya harus shalat berjamaah bersama keluarga Bin Ladin."
Usamah Bin Ladin pernah bermukim di Khartoum, ibukota Sudan selama empat tahun pada pertengahan tahun 1990-an. Ia keluar dari Sudan akibat desakan Amerika Serikat, karena dituduh berada di belakang peledakan bom di sebuah kedubes milik salah satu negara Afrika.*
__________________
jihad dengan kebenaran bukan bertopengkan kepalsuan