Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Rahsia berserah diri dan bertawakal kepada Allah


Senior

Status: Offline
Posts: 223
Date:
Rahsia berserah diri dan bertawakal kepada Allah


Berserah diri kepada Allah merupakan ciri khusus yang dimiliki orang-
orang mukmin, yang memiliki keimanan yang mendalam, yang mampu
melihat kekuasaan Allah, dan yang dekat dengan-Nya. Terdapat rahsia
penting dan kenikmatan jika kita berserah diri kepada Allah. Berserah
diri kepada Allah maknanya adalah menyandarkan dirinya dan takdirnya
dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Allah telah menciptakan semua
makhluk, binatang, tumbuh-tumbuhan, mahupun benda-benda tak bernyawa -
masing-masing dengan tujuannya sendiri dan takdirnya sendiri.
Matahari, bulan, lautan, danau, pohon, bunga, seekor semut kecil,
sehelai daun yang jatuh, debu yang ada di bangku, batu yang
menyebabkan kita tersandung, baju yang kita beli sepuluh tahun yang
lalu, ibu bapa, teman, diri anda - pendek kata segala sesuatunya,
takdirnya telah ditetapkan oleh Allah sejak azali. Takdir segala
sesuatu telah tersimpan dalam sebuah kitab yang dalam al-Qur'an
disebut sebagai 'Lauhul-Mahfuzh'. Saat kematian, saat jatuhnya sebuah
daun dan lainē - pendek kata semua peristiwa, yang remeh maupun yang
penting - semuanya tersimpan dalam kitab ini.

Orang-orang yang beriman meyakini takdir ini dan mereka mengetahui
bahawa takdir yang diciptakan oleh Allah adalah yang terbaik bagi
mereka. Itulah sebabnya setiap detik dalam kehidupan mereka, mereka
selalu berserah diri kepada Allah. Dengan kata lain, mereka
mengetahui bahawa Allah menciptakan semua peristiwa ini sesuai dengan
tujuan ilahiyah, dan terdapat kebaikan dalam apa saja yang diciptakan
oleh Allah. Misalnya, diserang penyakit yang merbahaya, menghadapi
musuh yang kejam, menghadapi tuduhan palsu walaupun tidak bersalah,
atau menghadapi peristiwa yang sangat mengerikan, semua ini tidak
mengubah keimanan orang yang beriman, juga tidak menimbulkan rasa
takut dalam hati mereka. Mereka menyambut dengan rela apa saja yang
telah diciptakan Allah untuk mereka. Orang-orang beriman menghadapi
dengan kegembiraan keadaan apa saja, keadaan yang pada umumnya bagi
orang-orang kafir menyebabkan perasaan menjadi putus asa. Hal itu
kerana rencana yang paling mengerikan sekalipun, sesungguhnya telah
direncanakan oleh Allah untuk menguji mereka. Orang-orang yang
menghadapi semuanya ini dengan sabar dan bertawakal kepada Allah atas
takdir yang telah Dia ciptakan, mereka akan dicintai dan diridhai
Allah. Mereka akan memperoleh surga yang kekal abadi. Itulah sebabnya
orang-orang yang beriman memperoleh kenikmatan, ketenangan, dan
kegembiraan dalam kehidupan mereka kerana bertawakal kepada Tuhan
mereka. Inilah nikmat dan rahsia yang dijelaskan oleh Allah kepada
orang-orang yang beriman. Allah menjelaskan dalam al-Qur'an bahawa
Dia mencintai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. (Q.s.
Ali 'Imran: 159)

Rasulullah saw. juga menyatakan hal ini, beliau bersabda:
"Tidaklah beriman seorang hamba Allah hingga ia percaya kepada takdir
yang baik dan buruk, dan mengetahui bahawa ia tidak dapat menolak apa
saja yang menimpanya (baik dan buruk), dan ia tidak dapat terkena apa
saja yang dijauhkan darinya (baik dan buruk).

"Masalah lainnya yang disebutkan dalam Al-Qur'an tentang bertawakal
kepada Allah adalah tentang "melakukan tindakan". Al-Qur'an
memberitahukan kita tentang berbagai tindakan yang dapat dilakukan
orang-orang yang beriman dalam berbagai keadaan. Dalam ayat-ayat
lainnya, Allah juga menjelaskan rahsia bahawa tindakan-tindakan
tersebut yang diterima sebagai ibadah kepada Allah, tidak dapat
mengubah takdir. Nabi Ya'qub a.s. menasihati puteranya agar melakukan
beberapa tindakan ketika memasuki kota, tetapi setelah itu beliau
diingatkan agar bertawakal kepada Allah. Inilah ayat yang
membicarakan masalah tersebut:

"Dan Ya'qub berkata, 'Hai anak-anakku, janganlah kamu masuk dari satu
pintu gerbang, dan masuklah dari pintu-pintu gerbang yang berlainan,
namun demikian aku tidak dapat melepaskan kamu barang sedikit pun
dari (takdir) Allah. Keputusan menetapkan (sesuatu) hanyalah hak
Allah; kepada-Nyalah aku bertawakal dan hendaklah kepada-Nya saja
orang-orang yang bertawakal berserah diri'." (Q.s. Yusuf: 67).

Sebagaimana dapat dilihat pada ucapan Nabi Ya'qub, orang-orang yang
beriman tentu saja juga mengambil tindakan berjaga-jaga, tetapi
mereka mengetahui bahawa mereka tidak dapat mengubah takdir Allah
yang dikehendaki untuk mereka. Misalnya, seseorang harus mengikuti
aturan lalu lintas dan tidak mengemudi dengan sembarangan. Ini
merupakan tindakan yang penting dan merupakan sebuah bentuk ibadah
demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Namun, jika Allah
menghendaki bahawa orang itu meninggal kerana kecelakaan jalanraya,
maka tidak ada tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah
kematiannya. Terkadang tindakan pencegahan atau suatu perbuatan dapat
menghindari orang itu dari kematian. Atau mungkin seseorang dapat
melakukan keputusan penting yang dapat mengubah jalan hidupnya, atau
seseorang dapat sembuh dari penyakitnya yang mematikan dengan
menunjukkan kekuatannya dan daya tahannya. Namun, semua peristiwa ini
terjadi kerana Allah telah menetapkan yang demikian itu. Sebahagian
orang salah menafsir tentang peristiwa-peristiwa seperti itu
sebagai "mengatasi takdir seseorang" atau "mengubah takdir
seseorang". Tetapi, tak seorang pun, bahkan orang yang sangat kuat
sekalipun di dunia ini yang dapat mengubah apa yang telah ditetapkan
oleh Allah. Tak seorang manusia pun yang memiliki kekuatan seperti
itu. Sebaliknya, setiap makhluk sangat lemah dibandingkan dengan
ketetapan Allah. Adanya fakta bahawa sebagian orang tidak menerima
kenyataan ini tetap tidak mengubah kebenaran. Sesungguhnya, orang
yang menolak takdir juga telah ditetapkan demikian. Kerana itulah
orang-orang yang menghindari kematian atau penyakit, atau mengubah
jalannya kehidupan, mereka mengalami peristiwa seperti ini kerana
Allah telah menetapkannya. Allah menceritakan hal ini dalam al-Qur'an
sebagai berikut:

"Tidak ada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula)
pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul-
Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu
mudah bagi Allah. Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang
luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang
yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.s. al-Hadid: 22-3).

Sebagaimana dinyatakan dalam ayat di atas, peristiwa apa pun yang
terjadi telah ditetapkan sebelumnya dan tertulis dalam Lauh Mahfuzh.
Untuk itulah Allah menyatakan kepada manusia supaya tidak berduka
cita terhadap apa yang luput darinya. Misalnya, seseorang yang
kehilangan semua harta bendanya dalam sebuah kebakaran atau mengalami
kerugian dalam perdagangannya, semua ini memang sudah ditetapkan.
Dengan demikian mustahil baginya untuk menghindari atau mencegah
kejadian tersebut. Jadi tidak ada gunanya jika merasa berduka cita
atas kehilangan tersebut. Allah menguji hamba-hamba-Nya dengan
berbagai kejadian yang telah ditetapkan untuk mereka. Orang-orang
yang bertawakal kepada Allah ketika mereka menghadapi peristiwa
seperti itu, Allah akan ridha dan cinta kepadanya. Sebaliknya, orang-
orang yang tidak bertawakal kepada Allah akan selalu mengalami
kesulitan, keresahan, ketidakbahagiaan dalam kehidupan mereka di
dunia ini, dan akan memperoleh azab yang kekal abadi di akhirat
kelak. Dengan demikian sangat jelas bahawa bertawakal kepada Allah
akan membuahkan keberuntungan dan ketenangan di dunia dan di akhirat.
Dengan menyingkap rahsia-rahsia ini kepada orang-orang yang beriman,
Allah membebaskan mereka dari berbagai kesulitan dan menjadikan ujian
dalam kehidupan di dunia ini mudah bagi mereka.






__________________
/// Black 3036 HaRiMaU kAnDaNgAN /// I|I Bersatu Aman Sejagat I|I


Senior

Status: Offline
Posts: 339
Date:



__________________


Veteran

Status: Offline
Posts: 54
Date:

Laillah Hailla anta Subhanakaini Kumtum minazalim

__________________
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard