Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: Air mata Rasulullah


Veteran

Status: Offline
Posts: 42
Date:
Air mata Rasulullah


Sekadar mengingatkan dan menyentap Iman kita kejap...


 Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang
 berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?"
 tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannyamasuk,
 "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang
 membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia
 kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka
 mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai
 anakku?"


 Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini
 aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu,
 Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan
 yang
 menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian
 wajah
 anaknya itu hendak dikenang.


 "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan
 sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di
 dunia.
 Dialah malaikatul maut," kata Rasulullah,


Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. malaikat
 maut
 dating menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan
 kenapa
 Jibril tidak ikut sama menyertainya.


 Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah
 bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih
 Allah dan penghulu dunia ini.


 "Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?"
 Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.


 "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat
 telah
 menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti
 kedatanganmu," kata Jibril.


 Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega,
 matanya masih penuh kecemasan.


 "Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya
 Jibril lagi. "Khabarkan kepadaku bagaimana nasib
 umatku kelak?"


 "Jangan khuatir, wahai Rasul Allah, aku pernah
 mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan
 syurga
 bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada
 di
 dalamnya," kata Jibril.


 Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan
 tugas. Perlahan roh Rasulullah ditarik. Nampak
 seluruh
 tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya
 menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."


 Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali
 yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
 memalingkan muka.


 "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan
 wajahmu
 Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar
 wahyu itu.


 "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah
 direnggut ajal," kata Jibril.


 Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh,
 karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah,
 dahsyatnya maut ini, timpakan saja semua siksa maut
 ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah
 mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak
 lagi.


 Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu,
 Ali segera mendekatkan telinganya. "Uushiikum bis
 shalati, wa maa malakat aimanukum - peliharalah
 shalat
 dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu."


 Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan,
 sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan
 di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya
 ke
 bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii,
 ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku"


 Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi
 sinaran itu. Kini, mampukah kita mencintai
 sepertinya?
 Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim
 'alaihi Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.


 



__________________
"Perjalanan yang panjang menjanjikan sejuta pengalaman, sebentar terlena menuju kesesatan"


Guru

Status: Offline
Posts: 532
Date:

Aku dah pernah post dah ni..


Takpelah untuk diingatkan balik!!



__________________


Guru

Status: Offline
Posts: 890
Date:

Sedih dan menginsafkan...



-- Edited by tongkat30 at 21:11, 2005-08-03

__________________
Zee


Senior

Status: Offline
Posts: 467
Date:



__________________
ManusiA DianugerahKan Akal Dan FikiRaN
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard