Members Login
Username 
 
Password 
    Remember Me  
Post Info TOPIC: KENYATAAN HIDUP


Senior

Status: Offline
Posts: 114
Date:
KENYATAAN HIDUP


>Seorang guru wanita sedang bersemangat mengajarkan sesuatu kepada
>murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya
ada
>kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya ada
satu
>permainan... Caranya begini, ditangan kiri saya ada kapur, di tangan
kanan
>ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!",
jika
>saya angkat pemadam ini, maka katalah "Pemadam!"
>
>Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian
mengangkat
>antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin cepat. Beberapa
saat
>kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang perhatikan. Jika saya
angkat
>kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika saya angkat pemadam, maka
katakanlah
>"Kapur!". Dan diulangkan seperti tadi, tentu saja murid-murid tadi
keliru
>dan kekok, dan sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun,
mereka
>sudah biasa dan tidak lagi kekok. Selang beberapa saat, permainan
berhenti.
>
>Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Murid-murid, begitulah
kita
>umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita
begitu
>jelas membezakannya. Namun kemudian, musuh musuh kita memaksakan
kepada
>kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan sesuatu, dari yang haq
menjadi
>bathil, dan sebaliknya. Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kita
menerima
>hal tersebut, tapi kerana terus disosialisasikan dengan cara-cara
menarik
>oleh mereka, akhirnya lambat laun kamu akan terbiasa dengan hal itu.
Dan
>anda mulai dapat mengikutinya. Musuh-musuh kamu tidak pernah berhenti
>membalik dan menukar nilai dan ketika.
>
>"Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, Zina
>tidak lagi jadi persoalan, pakaian seksi menjadi hal yang lumrah,
tanpa
>rasa malu, sex sebelum nikah menjadi suatu kebiasaan dan trend,
hiburan
>yang asyik dan panjang sehingga melupakan yang wajib adalah biasa,
>materialistik kini menjadi suatu gaya hidup dan lain lain." "Semuanya
sudah
>terbalik. Dan tanpa disedari, anda sedikit demi sedikit menerimanya
tanpa
>rasa ia satu kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada
>murid-muridnya. "Paham cikgu..."
>
>"Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan.
>
>"Cikgu ada Qur'an,cikgu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang
anda
>berdiri diluar karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya
mengambil
>Qur'an yang ada ditengah tanpa memijak karpet?"
>
>Murid-muridnya berpikir . Ada yang mencuba alternatif dengan
tongkat,dan
>lain-lain.
>
>Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia
ambil
>Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet."Murid-murid,
begitulah
>ummat Islam dan musuh-musuhnya...Musuh-musuh Islam tidak akan
memijak-mijak
>anda dengan terang-terang...Kerana tentu anda akan menolaknya mentah
>mentah. Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan
mereka.
>Tapi mereka akan menggulung anda perlahan-lahan dari pinggir, sehingga
anda
>tidak sadar.
>
>"Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak yang
kuat.
>Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat.
>Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau dimulai dgn
>tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dulu,
>kerusi dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu persatu, baru rumah
>dihancurkan..."
>
>"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan
menghentam
>terang-terangan, tapi ia akan perlahan-lahan meletihkan anda. Mulai
dari
>perangai anda, cara hidup, pakaian dan lain-lain, sehingga meskipun
anda
>muslim, tapi anda telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara
yang
>mereka... Dan itulah yang mereka inginkan." "Ini semua adalah fenomena
>Ghazwul Fikri (Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh
musuh
>musuh kita... "
>
>"Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak cikgu?" tanya
>murid- murid.
>
>"Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya Perang
Salib,
>Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak lagi." "Begitulah
>Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan sedar,
akhirnya
>hancur. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan, mereka
>
>akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar".
>
>"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita
>berdoa dahulu sebelum pulang..." Matahari bersinar terik takala
anak-anak
>itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran
masing-masing
>di kepalanya...
>
>RENUNGILAH SAHABAT SEMUA..
>
>TOLONG SEBARKAN PADA SAUDARA2 ISLAM KITA..MOGA ALLAH MEMBERI TAUFIQ
DAN
>HIDAYAH PADA KITA DAN KELUARGA KITA... MARILAH KITA SAMA2 SEDAR BAHAWA
>AGAMA,BANGSA DAN TANAHAIR KITA SEMAKIN TERANCAM!
>
>UMAT ISLAM SEMAKIN MUDAH DIBELI DENGAN WANG RINGGIT, DILALAIKAN DENGAN
>KEINDAHAN DAN MEMUJA KESERONOKAN HIDUP, HINGGA HILANG MARUAH DAN HARGA
>DIRI!!
>
>JUSTERU, MARILAH, KITA BETULKAN APA YG TERMAMPU BERSAMA2..USAH HANYA
BILA
>SEGALANYA SUDAH TERJADI, SAMA SEPERTI SAUDARA KITA DINEGARA2 LAINNYA,
BARU
>KESEDARAN ITU TIMBUL, MUNGKIN MASIH BELUM TERLAMBAT TAPI KITA SUDAH
>TERLEWAT UTK MERUBAH DAN MEMBAIKI KEROSAKAN YG DIALAMI.
>
>YA ALLAH, SATUKANLAH UMAT ISLAM...AMIIINN...


__________________
eZra


Senior

Status: Offline
Posts: 393
Date:

huhu bersatu teguh bercerai roboh...

__________________
PEJUANGKAN APE YANG PERLU DIPERJUANGKAN...///


Senior

Status: Offline
Posts: 241
Date:


     


setuju....

__________________
...ALLAHUMA ANTASSALA...


Senior

Status: Offline
Posts: 483
Date:

,


moga disatukan umat islam hendaknya,


insyallah



__________________
yusof
Page 1 of 1  sorted by
 
Quick Reply

Please log in to post quick replies.

Tweet this page Post to Digg Post to Del.icio.us


Create your own FREE Forum
Report Abuse
Powered by ActiveBoard